Sentimen
Negatif (99%)
2 Mar 2023 : 23.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kemayoran

Kasus: zona merah, kebakaran

Nasional Wapres Minta Perkuat Mitigasi Bencana Struktural dan Kultural Pusat Pemberitaan

2 Mar 2023 : 23.18 Views 3

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Nasional
Wapres Minta Perkuat Mitigasi Bencana Struktural dan Kultural 

Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan, untuk mewujudkan ketahanan bencana, perlu penguatan mitigasi bencana secara struktural maupun kultural. Selain itu terus melakukan praktik-praktik penanggulangan bencana dengan memperhatikan aspek keselamatan masyarakat dari risiko bencana.

“Ketahanan bencana diarahkan tidak hanya dengan memperkuat mitigasi struktural. Tetapi juga mitigasi secara kultural,” ujar Wapres saat menutup Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2023, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).

Menurut Wapres, peningkatan kerangka berpikir sadar bencana juga sangat diperlukan. “Bahkan juga termasuk dalam sisi pembiayaan," kata Wapres. 

"Sehingga terjadi kolaborasi pembiayaan bencana. Baik dari sektor privat atau dunia usaha, maupun sektor publik atau pemerintah,” katanya.

Selain itu, seluruh unsur terkait juga diminta untuk terus menjaga komitmen penanggulangan bencana. “Mitigasi hulu ke hilir harus diperkuat, untuk menekan dampak kerugian akibat kejadian bencana,” ucapnya.

Yang tidak kalah penting, lanjutnya, adalah menegakkan aturan kebencanaan yang meliputi wilayah rawan bencana. “Aturan ini meliputi aturan untuk tidak lagi membangun di wilayah zona merah," ucapnya. 

"Aturan untuk menindak pelaku pembakaran hutan. Dan aturan untuk melayani masyarakat berdasarkan Standar Nasional Indonesia dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.

Wapres menilai, pentingnya desentralisasi penyelenggaraan penanggulangan bencana. “Perlu integrasi pengelolaan risiko bencana bagi daerah, dalam penyusunan RPJMD dan RAPBD,” ucapnya.

Wapres menyebut, pemerintah daerah juga perlu membangun modal sosial masyarakat, untuk mendorong kemandirian dalam mengurangi risiko bencana. “Untuk itu, penerapan Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana harus dioptimalkan,” pungkas Wapres.

Seperti diketahui, secara sisi geografis, Indonesia dikenal memiliki risiko bencana tertinggi di dunia. Karena terletak pada zona pertemuan lempeng besar dunia yang aktif, sehingga sering terjadi gempa bumi.

Selain itu, bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh perubahan iklim global, juga terus membayangi. Seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta cuaca dan iklim ekstrim.

Sentimen: negatif (99.8%)