Sentimen
Positif (88%)
1 Mar 2023 : 21.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kalibata, Pacitan, Cijantung, Magelang

Meski Telah Pergi, Flamboyan Akan Tetap Di Hati, Kisah Cinta SBY dan Ani Yudhoyono Kan Abadi Selamanya

2 Mar 2023 : 04.07 Views 3

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Meski Telah Pergi, Flamboyan Akan Tetap Di Hati, Kisah Cinta SBY dan Ani Yudhoyono Kan Abadi Selamanya

Jakarta, tvOnenews.com - Siapa yang tidak mengenal sosok Susilo Bambang Yudhoyono? Sosok Jenderal TNI yang menjadi Presiden Republik Indonesia ke 6 ini telah menjabat selama dua periode, mulai dari 2004-2009 hingga 2009-2014. 

Perlu diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau yang kerap disapa SBY merupakan sosok Presiden yang pertama kali langsung dipilih oleh rakyatnya dalam pemilihan umum (Pemilu).

Pria yang lahir di Pacitan, Jawa Timur, pada tanggal 9 September 1949 ini memulai karirnya menjadi seorang militer dengan masuk di Akabri pada tahun 1970. 

Hingga menjadi seorang Presiden tentu SBY selalu ditemani sosok pendukung dan penyemangatnya agar tetap tegar menjalani karirnya, yaitu Ani Yudhoyono.


Foto SBY dan Ani Yudhoyono. (Instagram @Aniyudhoyono)

Ibu Ani Yudhoyono merupakan seorang istri yang dapat menginspirasi bagi banyak wanita Indonesia. Cintanya kepada SBY begitu besar dan setia menemani sang suami di segala kondisi, baik senang maupun susah. 

Namun, maut memisahkan mereka, Ibu Ani Yudhoyono meninggal dunia pada tanggal 1 Juni 2019 lalu. Almarhumah meninggal karena penyakit kanker darah yang telah divonis oleh dokter pada beberapa waktu sebelum ia meninggal. 

Hingga akhir hayatnya, SBY masih setia menemani Ani saat menjalani perawatan intensif di National University Hospital (NUH), Singapura.

Bagaimana kisah cinta Presiden RI Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Kristiani Herawati? Simak informasinya berikut ini.

Awal Pertemuan SBY dan Ani Yudhoyono 

Seperti yang tertulis pada buku biografi “Kepak Sayap Putri Prajurit” yang dituliskan oleh Alberthiene Endah, Kisah cinta Ani dan SBY berawal dari pandangan pertama.
 
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi seorang taruna, sempat membekas di hati Kristiani Herawati Yudhoyono walau sekilas melihat, begitu pula sebaliknya. Lantas, SBY mendekati ayah Ani, Sarwo Edhie Wibowo dalam peresmian balai pusat kegiatan ekstra kurikuler taruna. 

Saat itu, Ani masih menjadi seorang mahasiswi kedokteran yang sedang singgah ke Magelang di sela liburan kuliah. Sang Taruna tegap itu pun datang ke rumah dinas Sarwo Edhie, kemudian disanalah pertama kali pasangan SBY dan Ani bertemu dan berkenalan.

Setelah perkenalan itu, keduanya saling bertukar surat, hingga benih-benih asmara pun muncul dihati keduanya. ‘Jeng Ani’ menjadi panggilan sayang dari SBY kepada wanita dambaannya tersebut.

Potret SBY dan Ani Yudhoyono Ketika Muda. (Instagram @Aniyudhoyono)

Keduanya menjalani hubungan secara jarak jauh, karena saat itu Ani harus bersekolah di Jakarta.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1973 SBY meminang Ani setelah ia dinobatkan sebagai perwira terbaik Akabri. Keduanya melangsungkan pertunangan sebelum Ani beranjak ke Korea Selatan untuk mengikuti ayahnya yang berdinas di negeri tersebut.

Hingga pada tahun 1976, tepatnya pada tanggal 30 Juli 1976, Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menikah dengan Kristiani Herawati. Pasangan tersebut diberikan dua buah hati, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Salah satu puisi karangan SBY yang sangat membekas dihati berjudul “Flamboyan”. Puisi yang menyatakan tentang perasaan seorang prajurit yang tersentuh oleh bunga flamboyan yang bermekaran di halaman kampus Akademi Militer Nasional, Magelang. 

Kala itu, halaman kampus Akademi Militer Nasional, Magelang sedang dipenuhi oleh Flamboyan yang bermekaran. Namun Ani sempat mengira bahwa puisi tersebut untuknya sebab sangat berhubungan dengan dirinya.


Potret Keluarga SBY. (Instagram @Aniyudhoyono)  

Saat berada di Jakarta, Ani bertempat tinggal di daerah Cijantung, Jakarta Timur yang beralamatkan di jalan Flamboyan. 

Puisi Flamboyan tersebut sangat melekat pada diri Ibu Negara tersebut, berikut cuplikan puisi Flamboyan yang ditulis SBY:

Kembang merah di ujung kota
Menunggu sapa angin utara
Atau langkah kuda penarik kereta
Pembawa berita dan simfoni cinta

Flamboyan
Kaulah yang dirindukan
Sang pengembara
Yang menapaki keringat tanpa huru hara
Hingga puncak almamater para ksatria

Jika bungamu jatuh berguguran
Dalam semerbak wangi sinar pesona
Kau ucapkan selamat datang
Pada pengembara berpedati tua
Yang tak henti berucap bahagia
Karena perjalanan panjang tidak sia-sia
Berakhir dibatas kota…

Saling Memahami Hobi

Ibu Ani Yudhoyono hobi Fotografi. (Instagram @Aniyudhoyono) 

Seperti yang kita ketahui, Ibu Ani Yudhoyono memiliki hobi Fotografi. Namun ternyata hobinya tersebut sangat berkaitan dengan hobi SBY. Sebab SBY memiliki hobi melukis.

Sebelumnya, tvOne pernah melakukan wawancara eksklusif dengan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara, Ani Yudhoyono sesaat setelah masa jabatan sebagai Presiden telah berakhir.

Saat itu, Ani Yudhoyono mengaku lega masa jabatan sang suami telah berakhir. Kemudian ia telah berencana untuk menekuni hobinya yaitu fotografi.

Wawancara Eksklusif dengan SBY dan Ani Yudhoyono. (Tangkapan Layar tvOne)

Ani juga mengatakan bahwa SBY sejak kecil ingin sekali menekuni kembali hobinya untuk bisa melukis.

“Bapak juga punya keinginan untuk bisa melukis. Dulu katanya bapak waktu kecil atau remaja suka melukis. Nah kemarin ketika kita berangkat ke Amerika, Bapak membeli beberapa buku yang isinya tata cara teknik melukis. Mungkin beliau akan melukis, sementara saya memotret obyek. Nah obyek itu nanti sebagai obyek lukisan bapak,” Ibu Ani Yudhoyono saat diwawancarai oleh tvOne, pada tahun 2014 silam.


Potret SBY Sedang Melukis. (Instagram @Aniyudhoyono) 

Dilihat dari Instagram ibu Ani Yudhoyono dalam akun Instagram terverifikasi @aniyudhoyono. Semasa ia menjalani hobinya, ibu Ani kerap membagikan hasil potretnya.

Sementara itu, kini SBY kerap memamerkan foto ketika dirinya sedang melukis. Beberapa karya lukisan telah dipamerkan oleh SBY melalui akun Instagram ibu Ani.

Annisa Pohan Yudhoyono, menantu dari SBY sempat menuliskan bahwa mertuanya tersebut dapat menyelesaikan 1 hingga 2 lukisan selama sehari.

“Wah baru lagiii… produktif banget pepo (panggilan SBY) bisa melukis cepat banget sehari bisa 1-2 lukisan. Kereeen nih hijau… suasana beda lagi po,” tulis Annisa Pohan.

Surat Cinta Untuk Pepo

Potret SBY dan Ani Yudhoyono Berkeliling National University Hospital, Singapura. (Instagram @Aniyudhoyono) 

Ibu Ani Yudhoyono telah menemani SBY selama 42 tahun bersama. Banyak suka dan duka telah mereka hadapi. Tepat di bulan Februari, 2019, Ani Yudhoyono telah divonis oleh dokter mengidap penyakit kanker darah.

Ketika keadaan semakin memburuk, Ibu Ani Yudhoyono sempat dirawat secara intensif di National University Hospital (NUH), Singapura sampai akhir hayatnya.

Secara bergantian, ketiga pria yang selalu dihatinya, SBY, AHY, dan Ibas selalu menemani saat beliau dirawat di rumah sakit.

Namun, beberapa momen romantis terlihat saat SBY menemani Ani berkeliling rumah sakit dan mengobrol bersama.

Selain itu, ternyata Ibu Ani juga menuliskan sebuah surat cinta yang berjudul “Catatan Cinta” sebelum dirinya meninggal.

“Pepo, I always happy beside you. Thank you Pepo. Coba buat lagunya po. Ketika pertama ketahuan penyakit kanker darah yang saya derita. Saya bilang ‘Pepo, maafkan saya merepotkan Pepo’. Spontan pepo menjawab, ‘maafkan pepo yang tidak bisa menjaga memo’ suami istri memang harus saling menjaga, I Love You Pepo,”  tulis Ibu Ani Yudhoyono ketika sakit.

Potret SBY dan Ani Yudhoyono. (Instagram @aniyudhoyono)

Hingga pada akhirnya, Ibu Ani Yudhoyono meninggal pada tanggal 1 Juni 2019 di rumah sakit yang sama. Ibu Ani dimakamkan di makam pahlawan Kalibata, Jakarta.

Presiden RI, Joko Widodo sempat memberikan sebuah pidato yang sangat berharga di hati SBY dan keluarga.

“Flamboyan telah pergi, tetapi akan tetap hidup di hati kita semua, rakyat Indonesia yang mencintainya,” ucap Presiden Joko Widodo pada akhir pidatonya saat upacara pemakaman Ibu Ani Yudhoyono. (kmr)

Sentimen: positif (88.9%)