DUKUNGAN yang diberikan Partai Amanat Nasional (PAN) kepada calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Erick Thohir selaras dengan kodrat politik partai dalam menatap pemilihan presiden (pilpres) 2024. Dukungan ini diberikan lantaran PAN merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"PAN bagian dari kubu continuity atau keberlanjutan dan PAN bagian dari partai pemerintah. Jadi wajar memunculkan figur yang dianggap memiliki asosiasi dengan presiden sekarang yaitu Presiden Jokowi,” terang pengamat pPolitik dari Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi.

Seperti diketahui, Ganjar–Erick merupakan pemimpin yang sangat erat kaitannya dengan Presiden Jokowi. Ganjar dinilai merupakan pemimpin yang memiliki akar sama seperti Jokowi. Jokowi maupun Ganjar merupakan kader dari PDI Perjuangan dan sama-sama dari daerah Jawa Tengah (Jateng).

Sedangkan, Erick Thoihir merupakan salah satu menteri andalan dan kepercayaan Jokowi di pemerintahan. Berbagai penugasan, baik profesional maupun personal, dari Presiden Jokowi selalu berhasil diselesaikan Erick Thohir. Misalnya dalam masalah penanggulangan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi nasional, pemberantasan korupsi, transformasi perusahaan BUMN, hilirisasi sumber daya alam hingga penyelamatan dunia sepak bola Indonesia.

Burhanuddin melihat suatu hal yang wajar jika PAN memberikan dukungan kepada duet Ganjar-Erick di pilpres 2024 dalam rangka kepentingan keberlanjutan visi dan misi Presiden Jokowi.

Direktur Eksekutif IPI ini juga melihat dukungan kepada Ganjar–Erick mampu memberikan insentif elektoral kepada PAN mengingat elektabilitas yang dimiliki dua sosok pemimpin tersebut sangat besar. Seperti halnya Ganjar yang sangat kuat sebagai capres terutama di daerah Jateng.

“PAN sudah mendapatkan insentif elektoral dengan mengusung Ganjar Pranowo, pertama Ganjar memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres. Kedua, PAN pertama kali yang mengangkat nama Ganjar Pranowo,” pungkas Burhanuddin. (RO/OL-15)