Atasi Masalah Global, KTT G20 Bawa Optimisme & Manfaat Nyata
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia saat ini menjadi tuan rumah gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. KTT G20 menjadi puncak dari proses dan usaha yang intensif seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun keketuaan Indonesia.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bahwa sejak ditunjuk sebagai tuan rumah Presidensi G20, Indonesia fokus untuk menghasilkan keputusan yang memberikan manfaat nyata dan konkret baik bagi Indonesia maupun solusi berbagai permasalahan global.
"Karena itu sejak awal kami menyiapkan, terutama di Sherpa. Jadi, nanti leader's declaration berisi paragraf yang mencerminkan substansi dari beberapa pembahasan sepanjang tahun ini, utamanya di tiga prioritas kita, terkait arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi dan ketahanan pangan," kata Susiwijono kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia 2022 sejak awal berbeda dari pertemuan-pertemuan G20 sebelumnya.
"Perbedaan yang paling nyata adalah di dalam semua pembahasan kita ingin forum G20 sebagai premiere forum ekonomi dan keuangan betul-betul menghasilkan dokumen yang menghasilkan manfaat nyata baik itu untuk kepentingan nasional kita maupun untuk solusi dinamika tantangan ke depan," katanya.
Lebih lanjut, Susiwijono menjelaskan bahwa di samping leader's declaration, dalam Presidensi G20, akan ada lampiran (annex) yang disebut concrete deliverables yang dihasilkan dari Sherpa Track. Selanjutnya annex akan menjadi lampiran dari deklarasi pimpinan.
"Ini isiannya outcome document dari berbagai pertemuan Minister Meeting maupun Working Group. Annex dua berisi konkret deliverable. Isinya proyek, program, inisiatif yang melibatkan kerja sama multilateral di mana itu proyek bersama," jelas dia.
Menurut dia, di dalamnya terdapat kurang lebih 226 proyek maupun inisiatif. Dari jumlah tersebut ada 115 yang terkait dengan prioritas isu Presidensi Indonesia 2022.
Dia berharap, proyek-proyek itu dapat menyelesaikan berbagai krisis yang dialami dunia sekarang. Antara lain krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.
"Utamanya itu. Bahwa presidensi dari awal kita harus memberikan manfaat nyata baik bagi Indonesia maupun solusi dunia," pungkas Susiwijono.
[-]
-
Literasi & Skill Digital,Kunci RI Jadi Jawara Ekonomi Digital(dpu/dpu)
Sentimen: netral (40%)