Sentimen
Positif (93%)
26 Feb 2023 : 13.08

87 PMI Dipulangkan dari Malaysia hingga Kemensos Lakukan Asesmen, Ini Penyebabnya

26 Feb 2023 : 13.08 Views 4

Poros.id Poros.id Jenis Media: Regional

87 PMI Dipulangkan dari Malaysia hingga Kemensos Lakukan Asesmen, Ini Penyebabnya

POROS.ID - Sebanyak 87 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Malayasia dipukangkan ke Indonesia.

Mereka dipulangkan lantaran bermukim daerah Nilai Spring, Malayasia tanpa dikengkapi dengan dokumen yang sah.

Kepala Sentra Handayani Kemensos RI, Romal Uli Jaya Sinaga mengatakan Dari 87 PMI, terdiri terdiri dari 61 orang kasus Nilai Spring dan 26 kelompok rentan dari Depot Tahanan Imigrasi (DTI) Lenggeng dari Negeri Sembilan, Malaysia.

Selanjutnya kata Romal, melalui Sentra Handayani dan Sentra Mulyajaya Kemensos, PMI diberikan asesmen untuk menentukan pelayanan lebih lanjut.

PMI dibagi menjadi dua kelompok untuk direhabilitasi di Sentra Handayani dan Sentra Mulya Jaya papar Romal. Sebanyak 32 orang yang terdiri dari 8 keluarga mendapatkan pelayanan rehabilitasi sosial di Sentra Handayani Jakarta.

Para PMI ini terang Romal diberikan tempat tinggal dan kebutuhan dasar yang layak selama mendapatkan pelayanan di Sentra Handayani Jakarta, sebelum nantinya dipulangkan ke tempat tinggal masing-masing.

"Lima PMI di antaranya kembali ke daerah masing-masing secara mandiri," kata Kepala Sentra Handayani Romal Uli Jaya Sinaga, dikutip dari website kemensos.go.id.

Sebelumnya para PMI dengan kasus Nilai Spring sempat terjerat operasi penertiban oleh aparat Imigrasi Malaysia terkait pemanfaatan lahan untuk hunian kampung yang dinilai ilegal.

Sejak Rabu 1 Februari 2023 lalu, mereka ditahan selama 23 hari hingga akhirnya dipulangkan. Aparat setempat menemukan kejanggalan karena semua penghuni kampung tersebut merupakan WNI yang tidak memiliki dokumen yang sah.

Hingga saat ini, 32 orang PMI sudah dilakukan asesmen awal serta diberikan pemenuhan hidup layak oleh para pekerja sosial di Sentra Handayani. Selain itu, para perawat juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama bagi anak-anak serta balita.

Salah satu PMI yang berinisial RS mengaku bahwa ini adalah pertama kali dirinya tertangkap dalam operasi penertiban setelah hampir 15 tahun menghuni lahan di daerah Nilai Spring.

"Saya dan suami bekerja seperti biasa di perkebunan dan menetap di sana, tetapi kami sering berpindah-pindah tempat tinggal karena lahan digusur beberapa kali. Baru sekarang saya ditangkap bersama anak saya," katanya. ****

Sentimen: positif (93.8%)