Sentimen
Negatif (100%)
25 Feb 2023 : 22.37
Informasi Tambahan

Kasus: penganiayaan

Tokoh Terkait
Reza Indragiri Amriel

Reza Indragiri Amriel

Rafael Alun Trisambodo

Rafael Alun Trisambodo

Pakar Psikologi Ungkap Faktor Penyebab Kebrutalan Anak Pejabat Ditjen Pajak

26 Feb 2023 : 05.37 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Pakar Psikologi Ungkap Faktor Penyebab Kebrutalan Anak Pejabat Ditjen Pajak

PIKIRAN RAKYAT - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, mengungkapkan bahwa pola asuh orangtua menjadi salah satu faktor yang memengaruhi cara anak bertindak.

Pola asuh tersebut kemungkinan menjadi faktor penyebab anak pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Mario Dandy Satriyo (MDS) berani melakukan penganiayaan yang brutal terhadap korban hingga kritis.

“Masih muda, pengasuhan pemanjaan secara berlebihan, bisa dipandang sebagai kondisi yang memunculkan faktor risiko pada yang bersangkutan. Jadi wajar kalau dia brutal seperti itu,” kata Reza, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Sabtu, 25 Februari 2023.

Pelaku kekerasan merupakan salah satu yang ditakar menggunakan risk assessment (penilaian risiko) dengan melihat tingkat kemandiriannya, baik kemandirian finansial maupun sosial.

Baca Juga: ‘Perbuatan Tidak Baik’ Jadi Pemicu Mario Dandy Aniaya Anak Pengurus GP Ansor, Polisi Lakukan Pendalaman

Semakin rendah tingkat kemandirian seseorang, kata Reza, maka semakin tinggi tingkat risiko orang tersebut melakukan tindak kekerasan.

“Barang kali ini yang publik sangkut pautkan dengan gaya hidup mewah yang bersangkutan,” ujar dia.

Narasi 'anak pejabat Ditjen Pajak' tak luput dari perhatian Reza. Menurut dia, Mario Dandy Satriyo tidak termasuk ke dalam kategori anak dan sudah masuk dalam kategori dewasa atau anak yang bukan anak-anak lagi.

“Jadi, sikapi dia sebagai orang dewasa. Beda dengan penyikapan terhadap pelaku anak-anak, terhadap pelaku dewasa publik boleh marah,” ujar peneliti dari ASA Indonesia Institute itu.

Selain, tingkat kemandirian, Reza menambahkan bahwa kendaraan mewah yang dikendarai oleh pelaku juga menaikan rasa percaya diri, lebih macho, dan chauvinistic. Namun, hal itu dapat menurunkan pemikiran tentang konsekuensi perbuatannya. Sama seperti seseorang ketika membawa senjata.

Baca Juga: Korban Penganiayaan Mario Dandy Mengalami Diffuse Axonal Injury, Berikut Penjelasannya Menurut Ahli

Senjata membuat pemegang atau pemiliknya menjadi impulsif, kata Reza, boleh jadi itu pula sensasi yang dirasakan oleh pelaku saat menggunakan mobil mewah.

Diketahui, rekaman diduga aksi penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap korban viral di media sosial. Dalam video, Mario terlihat menganiaya korban secara brutal. Bahkan, usai menghajar korban, MDS sempat melakukan selebrasi ala CR7 (Cristiano Ronaldo).

Tidak hanya penangkapan pelaku, buntut dari viralnya video penganiayaan tersebut juga membuat ayah dari Mario Dandy Satriyo, Rafael Alun Trisambodo, dicopot dari jabatannya sebagai Ditjen Pajak.

Kemudian, disusul oleh pengunduran diri Rafael dari jabatannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Keuangan.

Menurut Reza kasus tersebut bisa diselesaikan dengan restorative justice atau upaya damai, tetapi ada syarat dan ketentuan yang harus terpenuhi.

Baca Juga: David Korban Penganiayaan Mario Dandy Alami Diffuse Axonal Injury, Simak Gejala dan Penanganannya

Syarat dan ketentuan itu meliputi persetujuan kedua belah pihak, adanya pengakuan bersalah dari si pelaku dan tidak adanya paksaan terhadap kedua pihak dalam mencapai kesepakatan tertentu.

Reza juga mengingatkan kepada aparat penegak hukum yang menangani kasus penganiyaan tersebut agar tidak takut dengan latar belakang orangtua pelaku maupun korban.

“Pada sisi lain, saya tidak melihat pelaku itu anaknya siapa dan korban itu anaknya siapa. Semata-mata supaya saya, lebih-lebih aparat penegak hukum tidak bias melihat peristiwa ini,” kata Reza.***

Sentimen: negatif (100%)