Sentimen
Operasi Otak Sudah Ada Sejak 3.000 Tahun Lalu, Tengkorak Dilubangi Pakai Benda Tajam
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Tim arkeolog menemukan tulang dua bersaudara yang tinggal di Megiddo sekitar abad ke-15 SM. Mengejutkannya, penemuan tulang itu menjadi bukti prosedur operasi otak yang dilakukan di Zaman Perunggu.
Salah satu dari kerangka bersaudara itu menunjukkan tanda pernah menjalani operasi otak atau dikenal trepanation (trepanasi) sebelum meninggal. Kerangka dua bersaudara itu ditemukan di Timur Dekat Kuno.
Dikutip dari Express, praktik seperti ini sudah dilakukan selama ribuan tahun lalu oleh peradaban kuno di seluruh dunia, dari Afrika hingga Amerika Selatan.
Baca juga: Kirsten Storms "The General's Hospital" Beberkan Sedang Pemulihan Usai Operasi Otak
Tim arkeolog temukan kerangka manusia yang pernah melakukan operasi otak ribuan tahun lalu (Kalisher/Express)Studi tersebut dilakukan oleh arkeolog bernama Rachel Kalisher dari Brown University di Rhode Island bersama rekan-rekannya.
"Kami memiliki bukti bahwa trepanasi telah menjadi jenis operasi yang universal dan tersebar luas selama ribuan tahun. Tapi di Timur Dekat, kami jarang melihatnya. Hanya ada sekitar 12 trepansi di seluruh wilayah ini.
Kalisher mengatakan, dari dua tengkorak itu, salah satu laki-laki meninggal di usia remaja atau awal 20-an. Sedangkan satunya lagi meninggal di antara usia 20 hingga 40 tahun dan mengalami kelainan tulang parah.
Kakak laki-laki itu memiliki trepanasi berlekuk sudut. Prosedur operasi dilakukan dengan memotong kulit kepala. Lalu menggunakan alat tajam dengan tepi miring, guna membuat empat garis berpotongan di tulang depan tengkorak, untuk membuat lubang berbentuk persegi berukuran 30 milimeter (1,2 inci).
Kiri: Trepanasi (operasi otak) manusia zaman dulu / Kanan: Potongan operasi otak (Kalisher/Express)Baca juga: Mengungkap Kisah Gadis 7 Tahun yang Berjualan Lemon untuk Biaya Operasi Otak
Sang kakak memiliki jahitan kranial tambahan dan molar ekstra di salah satu sudut mulutnya. Ini menunjukkan kemungkinan mengidap sindrom bawaan seperti Displasia Cleidocranial.
Anehnya, potongan tulang yang dikeluarkan dari tengkorak itu ikut dimasukkan ke dalam kuburan.
Sedangkan adik laki-lakinya yang meninggal di usia 20-an, kemungkinan besar meninggal karena penyakit menular seperti tuberkulosis atau kusta.
Bagian tengkorak kepala yang melakukan operasi otak ribuan tahun lalu (Kalisher/Express)Kerangka dua bersaudara dimakamkan dengan tembikar siprus, makanan dan barang berharga lainnya, yang serupa dengan yang ditemukan di makam lain berstatus tinggi.
Tulang kedua saudara itu menunjukkan bukti anemia defisiensi besi (jenis anemia akibat kekurangan zat besi) yang berkelanjutan selama masa kanak-kanak, yang kemungkinan berdampak pada perkembangannya.
Terlepas dari itu, para peneliti percaya bahwa dua saudara laki-laki tersebut kemungkinan besar meninggal dunia akibat penyakit menular.
Menurut rekan penulis makalah dan arkeolog Profesor Israel Finkelstein dari Universitas Haifa, sekitar 4.000 tahun yang lalu Megiddo adalah bagian dari Via Marris yang menjadi rute darat penting, yang menghubungkan Mesir, Suriah, Mesopotamia dan Anatolia.
Artikel Menarik Lainnya:
Sentimen: negatif (76.2%)