Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolak wacana sistem pemilh proporsional tertutup.

Anies mendukung Pemilu 2024 diselenggarakan dengan sistem proporsional terbuka.

“Ya [pilih sistem pemilu] terbuka,” kata Anies di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (22/2/2023).

Bakal capres Partai NasDem ini pun membeberkan alasan dirinya memilih sistem pemilu terbuka.

Menurut dia, dengan sistem pemilu terbuka akan menciptakan ruang komunikasi antara pemilih dengan calon legislatif.

Selain itu, sistem yang sudah ada sekarang juga memberikan ruang partisipasi kepada publik.

“Saya rasa kita ini kan sudah pada fase memberikan ruang partisipasi yang luas kepada publik, kepada masyarakat, sehingga tokoh-tokoh itu hadir dan hubungan antara pemilih dengan orang-orang yang dipilih itu terbangun, dengan terbuka,” jelas dia.

Lebih lanjut, Anies menilai sistem proporsional terbuka juga membuat demokrasi lebih sehat.

Anies-Sandi Jadi Capres dan Cawapres Favorit Versi Voxpol

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi pasangan capres dan cawapres terfavorit dalam Survei Voxpol Center Resesrch and Consulting.

Menanggapi hal ini, PKS memberikan sinyal dukungan terhadap pasangan Anies dan Sandi untuk kembali berpasangan di Pilpres 2024. 

Sebagai informasi, Anies dan Sandi pernah berpasangan di Pilkada DKI 2019.

Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal mengatakan Sandi merupakan tokoh yang sangat dekat dengan PKS. Sebab PKS pernah mengusung dua tokoh itu pada Pilkada DKI 2019.

"Saya kira Mas Sandi ini adalah orang yang sangat dekat dengan PKS, karena pernah diusung dan ini adalah pasangan yang pernah menang, artinya kami menyambut baik survei Mas Sandi yang tinggi," kata Iqbal saat dihubungi, Rabu (22/2/2023).

Dia menyampaikan Anies Baswedan juga belum menentukan sosok cawapres. Menurut Iqbal, Sandiaga Uno masih memiliki peluang untuk kembali diusung PKS menjadi cawapres Anies Baswedan.

"Apalagi punya survei yang tinggi dan pernah menang bersama Anies," imbuhnya.

Kendati demikian, Iqbal mengatakan pihaknya menyerahkan keputusan nama cawapres ke Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan.

"Saya kira dalam politik itu sangat dinamis, walaupun kita sudah memutuskan bahwa Pak Anies yang nanti juga akan memutuskan dan tentu ada persetujuan dari partai pengusung. Saya kira bukan tidak mungkin Mas Sandi satu hari akan bersanding lagi dengan Pak Anies," tandas dia. (saa/muu)