Sentimen
Positif (99%)
23 Feb 2023 : 08.00
Informasi Tambahan

BUMN: PDAM

Institusi: UGM

Tokoh Terkait

Antisipasi Kekeringan di Jawa Tengah, Ganjar Bakal Terapkan Cara Seperti Ini

23 Feb 2023 : 08.00 Views 2

Indozone.id Indozone.id Jenis Media: News

Antisipasi Kekeringan di Jawa Tengah, Ganjar Bakal Terapkan Cara Seperti Ini

INDOZONE.ID - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ingin mengadaptasi teknologi instalasi pemanen air hujan guna mengatasi kekeringan di wilayah Jateng. Adapun cara ini digagas Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Kalimantan Timur (Kaltim).

Ganjar menjelaskan, pihaknya membangun instalasi pemanen air hujan dengan teknologi empat saringan bernama GAMA Rain Filter. Ia mengatakan, alat ini mengubah air hujan menjadi air bersih yang bisa dikonsumsi. 

Instalasinya sendiri menggunakan tiga komponen dasar, yakni filter yang ditempatkan paling tinggi untuk meraih air hujan, kemudian pipa yang terhubung sebagai tempat mengalirnya air, lalu tandon yang berfungsi sebagai penadah air tersebut. 

Sejauh ini teknologi dari UGM itu sudah dipasang di beberapa tempat. Di antaranya di Pondok Pesantren Syaichona Cholil Balikpapan, SMPIT Istiqamah YPAITB Balikpapan, daerah Kecamatan Sepaku, hingga Desa Karya Jaya di Kabupaten Kutai Kartanegara. 

"Ini mau kita adopt nih di beberapa tempat yang memang sulit air di Jawa Tengah ya saya lagi genjot. Penanggulangan kemiskinan kan salah satu komponennya air bersih," kata Ganjar dalam siaran persnya, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga: BKSAP Serukan Komitmen Politik dan Kerja Sama Global untuk Air Bersih dan Sanitasi

Menurut Ganjar, teknologi instalasi pemanen air hujan merupakan salah satu solusi kekeringan bagi wilayah sulit air di Jateng. Jika air bersih dapat dijangkau masyarakat di daerah tersebut, Ganjar optimis angka kemiskinan menurun. 

"Ketika PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) tidak bisa masuk, saya kira ini perlu dicontoh," kata Ganjar. 

Terlebih lagi, Ganjar menyebut teknologi ini tergolong murah dan dapat dijangkau. Ganjar mengatakan, satu instalasi yang dipasang hanya menghabiskan Rp3 juta dan manfaatnya akan banyak dirasakan masyarakat. 

"Maka kemudian ada teknologi tepat guna, gampang banget, instalasinya sederhana, biaya ngga mahal dan kita tidak dibebani biaya royalti paten yang dimiliki UGM, kalau untuk sosial beres, ternyata beres," beber Ganjar. 

Ganjar pun berterima kasih kepada rekan-rekan KAGAMA yang telah memasang instalasi tersebut. Ganjar berharap, nantinya dapat diadaptasi dengan lancar dan mengentas kemiskinan. 

"Saya terimakasih kepada teman-teman UGM, terima kasih kepada Pemda Kaltim, KAGAMA yang guyub rukun migunani itu berjalan. Guyub dengan masyarakat, dengan anggota, dan migunani berguna untuk masyarakat dalam teknologi-teknologi tepat guna," urai dia. 

Baca Juga: Cegah Penyalahgunaan Minyak Subsidi di Jateng, Ganjar Lakukan Strategi Ini

Sementara itu, Ketua KAGAMA Kaltim Didi menjelaskan, kekeringan adalah masalah sosial yang kerap ada di Indonesia sepanjang tahun. Sebab itu, Didi menyebut air hujan adalah anugrah yang bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan masyarakat. 

"Sedangkan air hujan yang begitu sehat, begitu banyak karena daerah ekuator, kita tambah dengan alat filter yang memang menjadi paten UGM. Ini namanya GAMA Rain Filter yang air hujan itu disaring dengan tiga filter," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Sentimen: positif (99.8%)