Sentimen
Positif (99%)
23 Feb 2023 : 02.20
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN

Kab/Kota: Tangerang

Nasional Wapres: Indonesia Perlukan Ahli 'Ijtihad' Dinamis Pusat Pemberitaan

23 Feb 2023 : 02.20 Views 3

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Nasional
Wapres: Indonesia Perlukan Ahli 'Ijtihad' Dinamis

Pusat Pemberitaan

KBRN, Tangerang Selatan: Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, Indonesia membutuhkan peran para cendikiawan untuk melahirkan hukum-hukum syariat dari Al-Qur’an dan hadis. Hal itu melalui pemikiran dan penelitian mendalam terhadap hukum Islam (ijtihad). 

Menurut Wapres hal itu merujuk pada perkembangan dinamika sosial saat ini. Yang menimbulkan beragam tantangan dan permasalahan baru di tengah masyarakat. 

"Banyak masalah fikih yang harus direspon, masalah syariah harus direspon. Baik masalah baru ataupun masalah lama yang mengalami pembaharuan, karena itu butuh ahliyatul ijtihad,” kata Wapres Ma’ruf Amin saat menghadiri Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar dan Orasi Ilmiah Prof. DR. H. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A. di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu (22/2/2023).

“Nash (Al-Qur'an dan hadis) itu tidak akan bertambah, sedangkan permasalahan tidak terbatas. Oleh karena itu harus di-ijtihadi dan disikapi, sehingga memerlukan ahli fikih yang pandai ber-ijtihad," ujar Wapres.

Merespon kebutuhan tersebut, Wapres berharap, lembaga pendidikan tinggi agama Islam terus mencetak pemikir-pemikir andal untuk merumuskan solusi permasalahan. "Inilah suatu kebutuhan SDM unggul di bidang Ilmu Fikih,” ucapnya.

Wapres menilai, hal ini penting karena baik pemerintah maupun masyarakat membutuhkan pandangan dan panduan para ulama. Agar tidak menyimpang dalam berperilaku sehari-hari. 

"Penting terus dibangun, masalah kita hadapi di nasional saja harus direspon, baik diminta pemerintah karena memerlukan pandangan ulama. Maupun diminta umat sehingga masyarakat ada panduan dalam menjalankan syariatnya sesuai agama," kata Wapres. 

Di mata Wapres, Asrorun Ni'am merupakan sosok tokoh pemuda yang memiliki kualitas unggul dalam berbagai bidang. "Beliau dikenal sebagai cendekiawan muda inspiratif," kata Wapres.

"Karena memiliki pribadi cerdas, gerak cepat, ulet, serta mempunyai spirit tinggi. Untuk mendorong lahirnya karya dan inovasi generasi muda," katanya. 

"Semoga capaian Guru Besar ini kian mengokohkan keilmuan yang didapat. Menjadi penyemangat untuk terus berkontribusi kepada negeri, serta menebar kebaikan dan keberkahan kepada umat," ujarnya. 

Dalam Orasi Ilmiahnya, Asrorun Ni’am menyampaikan, mengoptimalkan peran fatwa dalam mewujudkan kemaslahatan publik, menghidupkan fatwa dalam kesadaran kolektif. Serta, mengefektifkan transformasi fatwa dalam perilaku dan kebijakan publik dengan konsep "LIVING" dalam penetapan fatwa yang dirumuskannya. 

"Fatwa harus kontekstual, karena ia merupakan jawaban atas permasalahan konkret yang muncul di masyarakat dalam perspektif hukul Islam. Pendekatan LIVING, yaitu Luwes, Implementatif, Visioner, Ilmiah, Nalar-Kritis, dan Gerak-Dinamis," katanya.

Sentimen: positif (99.6%)