Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Malang, Lamongan, Karanganyar
Kasus: Teroris
Tokoh Terkait
5 Fakta Eks Napiter Ali Fauzi Menyandang Gelar Doktor: Lebih Mudah Bikin Bom Dibanding Disertasi
Okezone.com Jenis Media: Nasional
MANTAN narapidana teroris (Napiter), Ali Fauzi resmi menyandang gelar doktor dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pria asal Lamongan ini ikuti jenjang S-3, setelah menulis karya berjudul "Edukasi Moderasi Beragama Bagi Para Mantan Napiter".
Dalam momen wisudanya, Ali Fauzi berbagi keluh kesah bagaimana sulitnya menyusun sebuah disertasi. Berikut sejumlah faktanya:
1. Lebih Mudah Bikin Bom Dibandingkan Disertasi
Ali Fauzi mengatakan, membuat disertasi dengan serangkaian penelitian dan penulisannya, lebih sulit dibanding merakit bahan peledak seberat satu kilogram menjadi bom.
"Jabatan saya terakhir sebagai kepala instruktur perakit bom. Jadi saya ahli merakit satu kilo bahkan satu kontainer itu hal biasa. Bagi saya itu jauh lebih mudah daripada menulis jurnal, menyelesaikan disertasi," ucap Ali Fauzi saat wisuda di UMM, Selasa (21/2/2023).
BACA JUGA:Temuan Mengejutkan Disertasi Ali Fauzi: Banyak Eks Napiter Kurang Dapat Pembinaan Humanis di Lapas
Menurutnya, yang dipusingkan dari karya disertasinya karena beberapa kali tulisan itu dianggap salah oleh para dosen pembimbing. Hal ini membuatnya beberapa kali revisi karya.
"Karena sebuah tulisan itu gak ada benarnya. Saya pusing kemarin itu. Disitulah saya simpulkan bahwa haqqul yakin tulisan itu gak ada yang sempurna," bebernya.
2. Nyaris Pupus di Tengah Jalan
Ali Fauzi pun akui nyaris frustasi menyelesaikan disertasinya. Namun berkat motivasi dan dorongan dari para dosen, akhirnya disertasi mengenai kehidupan dan proses pendampingan ke eks Napiter lain bisa selesai.
BACA JUGA:Tiga Napiter Kelompok JAD Ikrar Setia NKRI di Lapas Khusus Karanganyar Nusakambangan
"Mereka memotivasi saya, ini sudah kadung (terlanjur) jalan, kenapa harus ngulang. Ini sudah jalan separuh, anda saja berani perang, ngapain perang dengan tulisan saja takut. Terus saya berfikir oh iya ya, saya ini prajurit. Andai saja bukan karena dorongan dan motivasi dari promotor mungkin saya gak sampai di hari ini," jelasnya.
Makanya saya tadi ketika saya menyampaikan sambutan sebagai wakil wisudawan wisudawati saya menangis, saya terharu ya, saya yang dulu dibuang, dibenci namun saya bisa sampai seperti ini, bisa dihargai seperti ini.
Follow Berita Okezone di Google News
3. Ali Fauzi Berterima Kasih kepada dosen
"Saya juga terimakasih pada dosen - dosen yang telah memberikan pembelajaran yang bisa mengubah mindset yang semula keras, semula intoleran atau anti kemanusiaan. Kemudian berbalik menjadi orang yang peduli dengan kemanusiaan dan lebih penting dia berada dalam jalan yang benar saat ini," tukas Ali Fauzi.
4. Dapat Dukungan dari Rektor UMM dan Dosen
Rektor UMM, Fauzan menuturkan, sejak awal kampusnya membuka diri dan mengedukasi bahwa Islam itu moderat dan terbuka bagi siapa saja, termasuk eks narapidana teroris. Apalagi momen wisuda kali ini bersejarah pertama kalinya diikuti mantan teroris.
"Sejak awal kita memang mendesain Islam moderat. Dan hari ini menjadi momen bersejarah salah satu wisudawan itu adalah mantan teroris yang sudah taubat. Kemudian dia melanjutkan disini dan menemukan ekosistem baru dalam rangka untuk memperbaiki mainset kehidupannya, terutama kehidupan beragamanya," ucap Fauzan.
5. UMM Apresiasi Perjuangan Ali Fauzi
Rektor UMM, Fauzan mengapresiasi perjuangan keras Ali Fauzi menyelesaikan pendidikan S-3. Ia pun mengapresiasi langkah Ali Fauzi yang telah kembali ke ajaran Islam sebenarnya, setelah pernah memiliki paham radikal.
"Ternyata dia sendiri juga menyesali apa yang dilakukan selama ini, itu distruktif dan keluar dari garis - garis ajaran Islam yang sebenarnya," kata Fauzan.
Sentimen: positif (99.6%)