Laju Inflasi Turun Lebih Cepat, Pasar Kripto Menguat Rabu, 22/02/2023, 12:31 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Setelah beberapa waktu industri kripto dilanda kondisi bearish kini ada potensi pendorong penguatan pasar kripto. Hal tersebut disampaikan dalam analisis Chief Marketing Officer (CMO) Triv.co.id Jordan Simanjuntak.
“Kondisi ekonomi Indonesia terus membaik bahkan mampu menurunkan laju inflasi lebih cepat. Hal itu seperti yang disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, dari hasil Rapat Berkala I Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Tahun 2023 pada Selasa, 31 Januari 2023 lalu, “ ujar Jordan.
Hasil rapat tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mengalami pemulihan ekonomi yang terus berlanjut pada Triwulan ke-IV secara Stabilitas Sistem Keuangan (SSK). Didukung dengan beragam indikator perekonomian yang kinerjanya terus bergerak positif.
“Laju inflasi pada Januari 2023 berada di posisi 5,28% yoy, yang artinya pada Januari tahun 2023 ini laju inflasi mengalami tren penurunan jika dibandingkan Desember 2022 yang berada di posisi 5,51% yoy,” terang Jordan.
Jordan melanjutkan, tren penurunan inflasi tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi di Amerika Serikat sejak akhir tahun 2022 lalu. “Diinformasikan bahwa inflasi AS menyentuh posisi 6,2% yoy dimana merupakan posisi terendah sejak awal tahun 2022. Kondisi tersebut berdampak juga ke market kripto secara global dan menjadi salah satu faktor terjadinya recovery market global pada awal tahun 2023 ini,” jelas Jordan.
Jika melihat dan mengacu pada grafik harian pergerakan harga Bitcoin, bulan Januari 2023 Bitcoin menembus area resistance di sekitar posisi US$19.000 - US$20.000.
“Bisa dikatakan penurunan inflasi yang terjadi pada akhir tahun 2022 mampu membawa dampak positif pada pasar kripto sehingga mampu melakukan pemulihan secara perlahan,” ungkap Jordan.
Walaupun optimis pasar kripto bisa mengalami pemulihan di tahun ini dan berharap bisa menyentuh di harga US$30.000, Jordan mengingatkan perlu adanya analisis lebih lanjut terkait pergerakan pasar kripto, khususnya pada Bitcoin.
Karena walaupun sudah menembus area US$20.000, Bitcoin masih berada di area titik resistensi. “Jika good news seperti turunnya inflasi ekonomi menjadi salah satu faktor market kripto mengalami pemulihan, maka tidak menutup kemungkinan bear market akan segera berakhir dan Bitcoin bisa kembali ke ATH (All Time High)," jelas Jordan.
Jordan menyarankan peminat kripto agar melakukan riset sendiri secara komprehensif alias agar dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam berinvestasi.
Baca Juga: Kenapa Hubungan Pernikahan Tidak Bisa Dipertahankan?
Sentimen: positif (76.2%)