Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya, Cilacap, Yogyakarta, Bantul
Tokoh Terkait
Nasional Kementerian LHK Sebut Pengelolaan Sampah di Indonesia Kian Membaik Pusat Pemberitaan
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
KBRN, Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menilai masyarakat saat ini sudah semakin peduli terhadap masalah sampah. Hal ini membuat kegiatan pengelolaan sampah menjadi semakin baik di Indonesia.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, saat ini semakin banyak praktik pengelolaan sampah yang digerakkan oleh masyarakat maupun pelaku industri di berbagai daerah. "Saya optimistis bila kita bekerja sama, maka sampah bisa teratasi," ujarnya di sela-sela peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian LHK telah mencatat komposisi sampah berdasarkan jenisnya. Yakni didominasi oleh sampah sisa makanan sebanyak 41,9%, sampah tumbuhan (kayu, ranting, dan daun) 12%, sampah kertas atau karton 10,7%, sampah plastik 18,7%, dan sampah lainnya 6,9%.
Sementara itu, komposisi sampah berdasarkan sumber sampah masih didominasi oleh rumah tangga dengan angka mencapai 37,6%, pasar tradisional sebanyak 16,6%, dan pusat perniagaan mencapai 22,1 persen.
Pada peringatan HPSN tahun ini, Kementerian LHK juga menggelar program Jelajah Bersih Negeri. Kegiatan ini mendapat dukungan dari ribuan pesepeda yang menggowes pedal melintasi jalur Utara dan Selatan Pulau Jawa sejauh lebih kurang 1.100 kilometer, dengan titik mulai di Bali, lalu berakhir di Jakarta.
Mereka melakukan kampanye peduli sampah ke berbagai daerah yang disinggahi. Sekaligus merekam kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat, pelaku industri, maupun pemerintah guna menginspirasi tumbuhnya fasilitas pengelolaan sampah di daerah lain.
Di Surabaya, tim Jelajah Bersih Negeri telah melihat praktik pengolahan sampah yang dipakai menjadi listrik. Sedangkan di Cilacap, Jawa Tengah, mereka memotret pembuatan refuse derived fuel (RDF) berkapasitas 200 ton per hari untuk menjadi briket sampah dan menggantikan batu bara pada pabrik semen.
Tim Jelajah Bersih Negeri juga berkunjung ke bank sampah pertama Indonesia yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta. Bank sampah yang bernama Gemah Ripah itu tak sekadar mengimplementasikan ekonomi sirkular yang mensejahterakan masyarakat, melainkan juga menjadi inspirasi terbentuknya berbagai bank sampah di seluruh Indonesia.
Vivien menyampaikan bahwa HPSN 2023 tidak hanya fokus terhadap pengelolaan sampah terintegrasi saja, tetapi memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap lingkungan dan ekosistem pengendalian global. Termasuk pengendalian perubahan iklim melalui penurunan emisi gas rumah kaca.
Berdasarkan dokumen terbaru Enhanced National Determined Contribution (ENDC), Indonesia menargetkan penurunan emisi sebesar 31,89 persen dengan usaha sendiri yang sebelumnya hanya 29 persen. Lalu, penurunan emisi dengan dukungan internasional sebesar 43,20 persen dari sebelumnya hanya 41 persen.
Kementerian LHK telah menetapkan target teranyar penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor sampah dan limbah dengan peningkatan hampir empat kali lipat dari sebelumnya. Yaitu 40 juta ton setara karbon dioksida pada tahun 2030 mendatang.
"Melalui HPSN 2023, Kementerian LHK memastikan akselerasi pengelolaan sampah supaya rantai nilai dari pengelolaan sampah bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Vivien mengakhiri.
Sentimen: negatif (100%)