Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Honda, Ducati, Huawei
Grup Musik: BTS
Institusi: Universitas Indonesia
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Kejagung Sita Triumph Tiger dan Ducati Scrambler dari Kasus BTS Kominfo
Bisnis.com Jenis Media: Nasional
Bisnis.com, JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita kendaraaan terkait kasus dugaan korupsi Base Transceiver Station atau BTS BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo.
Kendaraan yang disita antara lain dua buah motor, yaitu Triumph Tiger dan Ducati Scrambler. Lalu, untuk mobil sendiri yaitu mobil Honda HR-V.
Kasubdit Penyidikan Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Haryoko Ari Prabowo mengatakan tiga kendaraan tersebut terkait dengan salah satu tersangka kasus BAKTI.
“[Sitaan] dari BAKTI, ada hubungan dengan salah satu tersangka” ujar Prabowo dikutip, Sabtu (18/2/2023).
Adapun, penyidik Kejagung telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus BTS Kominfo. Ketiga tersangka, yaitu Anang Achmad Latief selaku Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, Galumbang Menak S selaku Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, dan Yohan Suryanto selaku Tenaga Ahli Human Development (HuDev) Universitas Indonesia Tahun 2020.
AAL diduga sengaja mengeluarkan peraturan yang telah diatur sedemikian rupa untuk menutup peluang para calon peserta lain sehingga tidak terwujud persaingan usaha yang sehat serta kompetitif dalam mendapatkan harga penawaran.
“Hal itu dilakukan dalam rangka untuk mengamankan harga pengadaan yang sudah di mark-up sedemikian rupa,” ucap Ketut Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana.
Lalu, untuk GMS bersama-sama memberikan masukan dan saran kepada AAL ke dalam Peraturan Direktur Utama, yang dimaksudkan untuk menguntungkan vendor dan konsorsium serta perusahaan yang bersangkutan dalam hal ini adalah supplier.
“Sementara YS secara melawan hukum telah memanfaatkan Lembaga HUDEV UI untuk membuat kajian teknis yang diketahui mengakomodir kepetingan dari AAL,” papar Ketut.
Selain tiga orang tersebut, setelah dilakukan pendalaman Kejagung menetapkan dua oramg tersangka lagi yaitu IH selaku Komisaris PT Solitech Media Sinergy dan Mukti Ali (MA) selaku Direktur Keuangan PT Huawei Tech Investment.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Sentimen: negatif (79%)