Sentimen
Positif (99%)
21 Feb 2023 : 00.55
Informasi Tambahan

BUMN: Pegadaian

Kab/Kota: Jember

Partai Terkait

Gegara IKN, Dokter Tifa Tantang Anies Baswedan Bikin Pengakuan Bebas Oligarki: Modal Capres Ratusan Triliun Ini... Selasa, 21/02/2023, 00:55 WIB

21 Feb 2023 : 00.55 Views 3

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Gegara IKN, Dokter Tifa Tantang Anies Baswedan Bikin Pengakuan Bebas Oligarki: Modal Capres Ratusan Triliun Ini...
Selasa, 21/02/2023, 00:55 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial Dokter Tifa atau Tifauzia Tyassuma mendadak merespons pernyataan Partai NasDem yang memastikan Anies Baswedan bakal melanjutkan program pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) apabila nanti terpilih sebagai presiden Indonesia.

Seperti diketahui, proyek IKN merupakan gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang keberlanjutannya diatur dalam Undang-Undang. Oleh karena itu, NasDem mengaku Anies akan taat konstitusi.

Baca Juga: NasDem Pastikan Anies Lanjutkan IKN, Dokter Tifa Kecewa Berat: Kenyataan Pahit di Negeri Ini

Menanggapi hal ini, Dokter Tifa menyebut dilanjutkannya proyek IKN bukan soal Undang-Undang. Ia pun terang-terangan mencolek Anies Baswedan.

"Mas @aniesbaswedan, kita sama-sama tahulah. IKN lanjut atau tidak, bukan karena UU," ucapnya dalam keterangannya, di sosial media, Senin, (20/2/2023).

Dokter Tifa menyebut proyek IKN murni demi kepentingan oligarki. Sehingga akan mengikat siapapun jadi pemimpin. Termasuk Anies jika terpilih yang selama ini disebut sebagai antitesa Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Tetapi karena IKN itu kepentingan oligarki. Oligarki juga yg dorong terbitnya UU & mengikat siapapun Presiden nanti. Kalau mau, jangankan UU, UUD saja bisa diubah kok," ujarnya.

Dia menantang Anies mengeluarkan pernyataan bebas dari jeratan oligarki.

"Sebetulnya kita tunggu pernyataan Mas Anies Baswedan yang indikasikan bebas dari jeratan oligarki. Sampai hari ini rasanya belum terdengar itu. Khawatir benar asumsi," kata Tifa.

Pegiat media sosial ini memastikan siapapun yang terpilih jadi presiden di belakangnya pasti ada oligarki.

"Oligarki A dukung si A, Oligarki P dukung si P, Oligarki G dukung si G," imbuhnya.

"Faktanya di negeri ini saat ini. Kecuali dia Konglomerat, Horang Kayah," sambungnya.

Baca Juga: Ritual Reshuffle Rabu Pon Nggak Terjadi, Dokter Tifa Sorot Pertemuan Surya Paloh-Jokowi: Rahasia Apa yang Dipegang Pak Brewok?

Lebih jauh kata dia, tidak mungkin bisa maju capres tanpa dukungan oligarki, para penguasa sejati negeri ini.

"Modal capres ratusan triliun. Ini kenyataan, pahit dan mengerikan. Tapi beginilah negeri ini," tandasnya.

Baca Juga: Pegadaian Ajak Masyarakat Jember Ubah Sampah jadi Emas

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Fajar.co.id.

Sentimen: positif (99.6%)