Sentimen
Netral (98%)
21 Feb 2023 : 02.27

Penggantian Sistem Pemilu Terbuka Ke Tertutup Fundamental, SBY : Rakyat Harus Diajak Bicara

21 Feb 2023 : 02.27 Views 2

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Penggantian Sistem Pemilu Terbuka Ke Tertutup Fundamental, SBY : Rakyat Harus Diajak Bicara

AKURAT.CO, Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara ihwal polemik penggantian sistem pemilu tertutup yang sedang dibahas Mahkamah Konstitusi (MK).

SBY menilai mengganti sistem pemilu sangat dimungkinkan, tetapi harus dilakukan di masa tenang dengan berembug bersama. 

"Sangat mungkin sistem pemilu Indonesia bisa kita sempurnakan, karena saya juga melihat sejumlah elemen yang perlu ditata lebih baik. Namun janganlah upaya penyempurnaannya hanya bergerak dari terbuka ke tertutup semata," kata SBY dalam akun Facebooknya dikutip, Minggu (19/2/2023). 

baca juga:

SBY berpendapat dalam tatanan kehidupan bernegara yang baik dan dalam sistem demokrasi yang sehat, ketika hendak melalukan perubahan fundamental seperti halnya sistem pemilu, maka amat perlu rakyat dilibatkan dan diajak bicara. Kerena mengganti sistem pemilu proporsional terbuka ke tertutup sejatinya menyangkut hajat hidup rakyat. 

"Menurut saya, lembaga-lembaga negara, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak boleh begitu saja menggunakan kekuasaan (power) yang dimilikinya dan kemudian melakukan perubahan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hajat hidup rakyat secara keseluruhan," ucapnya. 

SBY menegaskan rakyat perlu diberikan penjelasan rinci mengenai wacana penggantian sistem pemilu proporsional terbuka ke tertutup. Apanya yang berbeda antara sistem terbuka dengan sistem tertutup. 

"Mereka harus tahu bahwa kalau yang digunakan adalah sistem proporsional tertutup, mereka harus memilih parpol yang diinginkan. Selanjutnya partai politiklah yang hakikatnya menentukan kemudian siapa orang yang akan menjadi wakil mereka.

Sementara, jika sistem proporsional terbuka yang dianut, rakyat bisa memilih partainya, bisa memilih orang yang dipercayai bisa menjadi wakilnya, atau keduanya partai dan orangnya," paparnya. 

Lebih lanjut, SBY menyampaikan melalui artikel singkatnya tentang mana yang paling tepat antara sistem proporsional tertutup versus sistem proporsional terbuka. Lebih utama dari itu, SBY mengingatkan bahwa perkara besar yang tengah ditangani oleh MK adalah isu fundamental.

"Hakikatnya salah satu "fundamental consensus" dalam perjalanan kita sebagai bangsa. Apalagi, putusan MK bersifat final dan mengikat. Bagaimana jika putusan MK itu keliru? Tentu bukan sejarah seperti itu yang diinginkan oleh MK, maupun generasi bangsa saat ini," pungkasnya. 

Atas dasar tersebut, SBY berharap semoga perjalanan bangsa Indonesia ke depan selalu menjunjung tinggi kekuatan akal. Karena menurutnya, begitulah karakter bangsa yang maju dan rasional.

Permasalahan bangsa mesti dilihat secara utuh dan tetap berorientasi ke depan, serta untuk memenuhi aspirasi besar rakyatnya.

"Bukan pikiran dan tindakan musiman, apalagi jika bertentangan dengan kehendak dan pikiran bersama kita sebagai bangsa," tandasnya.

IMG-20230219-WA0003.jpg

Sentimen: netral (98.5%)