Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kulon Progo
Kasus: stunting, kekerasan seksual
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Menilik Kritikan Megawati Untuk Ibu-ibu yang Suka Pengajian
Riau24.com Jenis Media: Politik
Hal itu disampaikan Megawati ketika Presiden ke-5 Indonesia itu berbicara tentang upaya pencegahan stunting dan peran ibu terhadap perkembangan anak.
Diketahui, sebelum menyampaikan kritik, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu dua kali menyebutkan ucapan beribu maaf kepada yang mendengar.
Ia berharap kritikan itu tidak membuat dia di-bully alias dihakimi.
"Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf," kata Megawati di Jakarta pada Kamis (16/2/2023) dikutip tempo.co.
"Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ki sampai kapan to yo, anakke arep diapake (anaknya mau diapain?)" ujarnya.
Kemudian, Mega tak hanya mempersoalkan ibu-ibu mengikuti pengajian karena dirinya pun juga pernah ikut pengajian. Ia hanya ingin ibu-ibu tetap memperhatikan anak-anak mereka.
Untuk itu, Mega berencana menyampaikan permintaan khusus ke Menteri Sosial Tri Rismaharini serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Puspayoga.
"Tolong bikin manajemen rumah tangga kekeluargaan," kata Mega dalam acara bertema ‘Kick Off Meeting Pancasila Dalam Tindakan Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana’.
Diketahui, kegiatan itu digarap oleh BPIP, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan sejumlah kementerian lain. Selain di BPIP, Mega juga sekarang menjadi Ketua Dewan Pengarah BRIN.
Sebelum Megawati, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa sekarang jumlah anak muda lebih banyak dari orang tua sejak program Keluarga Berencana (KB) dimulai pada 1972.
"Saat inilah yang namanya bonus demografi," kata mantan Bupati Kulon Progo 2011-2019 yang diusung PDIP ini.
Bila anak mudanya tidak stunting, cerdas, ceria, dan produktif, kata Hasto, maka Indonesia akan memetik bonus demografi. Bila tidak maka sebaliknya. Salah satu tantangan saat ini adalah stunting.
Ukuran tubuh yang pendek adalah salah satu indikator stunting, meskipun bukan satu-satunya.
"Memang stunting itu pendek, tapi pendek belum tentu stunting," kata Hasto.
Oleh sebab itu, dia menyebut angka persentase stunting yang saat ini ada itu sebenarnya baru mengukur tinggi badan saja.
"Stunting beneran belum tahu, harus periksa kecerdasannya," kata dia.
Barulah setelah Hasto, Mega yang berbicara. Mega bercerita bahwa sebenarnya dia meminta acara ini hanya dihadiri ibu-ibu saja. Tapi kemudian acara ini dihadiri juga oleh peserta pria.
"Karena ada sedikit rahasia untuk ibu-ibu," kata Mega berkelakar yang disambut tawa peserta acara.
Baca Juga: Bicara Capres Pilihan Megawati, Hasto: Tak Bisa Dikalahkan oleh yang PencitraanMega pun bicara panjang lebar, salah satunya soal dirinya sendiri. Seorang wanita yang sudah 3 kali menjadi anggota DPR, wakil presiden, presiden, hingga ketua umum partai.
Dalam acara, Mega tampak kecewa karena ibu-ibu yang hadir tidak semangat ketika diteriakkan kata merdeka.
(***)
Sentimen: positif (91.4%)