Sentimen
Positif (50%)
19 Feb 2023 : 06.05
Informasi Tambahan

Event: kongres luar biasa

Roundup: ‘Drama’ Voting Pimpinan PSSI, Yunus Nusi Angkat Kaki hingga Rangkap Jabatan Erick Thohir

19 Feb 2023 : 13.05 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Roundup: ‘Drama’ Voting Pimpinan PSSI, Yunus Nusi Angkat Kaki hingga Rangkap Jabatan Erick Thohir

PIKIRAN RAKYAT – Voting dalam pemilihan Wakil Ketua Umum (Waketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menuai polemik. Pasalnya, Yunus Nusi yang terpilih dua kali berturut-turut justru akhirnya memutuskan undur diri, membiarkan dua kandidat terkuat lain menempati posisi Wakil I dan II.

Pemilihan dihimpun Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Kamis, 16 Februari 2023. Posisi kepemimpinan nomor dua di PSSI tersebut sempat mengalami pengulangan sebab para pemilik suara (voter) mengendus adanya kecurangan.

Menurut peserta kongres, Togar Simanjuntak, manipulasi suara kentara ketika beberapa suara dialihkan ke calon lain. Sejumlah nama calon yang ditulis voter mendadak raib saat penghitungan suara.

Untuk diketahui, di pemilihan pertama yang kena protes ini, pemenangnya ialah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Sekjen PSSI 2019-2023, dan mantan Plt. Sekjen PSSI Yunus Nusi.

Baca Juga: Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Tidak Mungkin Kita Bicara Prestasi ketika Sepak Bolanya Tidak Bersih

Keduanya mendapat suara terbanyak masing-masing berurutan dengan angka 66 dan 63 suara. Sementara itu, Ratu Tisha di tempat ketiga dengan perolehan 41 suara gagal menjadi wakil ketua umum.

Menpora Amali dan Yunus Nusi unggul dari 13 kandidat lainnya dari total 15 calon. Maka seharusnya, jajaran pimpinan PSSI 2023-2027 yang baru ialah Ketua Umum Erick Thohir, Wakil Ketua Umum Zainudin Amali dan Yunus Nusi. Namun, voter kejanggalan membuat protes semakin gencar.

Setelah didesak voter mengganti Komite Pemilihan (KP), mantan Ketum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) hanya bisa mengabulkan pemilihan ulang.

“Usul dari teman-teman itu ganti KP, tapi Pak Iwan Bule bilang meminta dihitung ulang. Kami mendengarkan wibawa Pak Ibul. Jadi kongres ini diselamatkan oleh wibawa Pak Iwan Bule. Jadi pemilihan waketum diulang,” kata Direktur Keuangan Persiba Balikpapan, Togar selaku salah satu voter.

Baca Juga: UNICEF Sebut Akses Pendidikan 4 Juta Anak Terganggu Akibat Gempa Bumi Turki-Suriah

Kejutan kembali terjadi. Pasalnya, hasil akhir pemilihan kedua Ratu Tisha dan Yunus Nusi yang memenangi voting dengan suara masing-masing 54 dan 53. Namun, hanya berselang beberapa jam dari penghitungan suara, Yunus Nusi mendadak mengundurkan diri, sehingga secara otomatis Amali naik dengan raupan 44 suara.

Hasil final mengeluarkan nama Ratu Tisha dan Zainudin Amali sebagai pemenang untuk mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir.

“Niat baik saya mohon diizinkan oleh ketua Komite Pemilihan (KP). Hari ini dengan teguh hati saya mengundurkan diri wakil ketua umum terpilih,” ucap Yunus Nusi, usai putuskan mundur dari jabatan tersebut, demi kebersamaan dan masa depan sepak bola Indonesia.

KLB PSSI masih belum selesai, pemilihan pengurus baru PSSI 2023-2027 tersebut masih menyisakan agenda pemilihan Komite Eksekutif (Exco) PSSI dengan jumlah 54 calon. Mereka akan memperebutkan 12 kursi Exco sesuai Statuta PSSI 2019.

Baca Juga: Nasib Karier Bharada E di Kepolisian, Kapolri Lempar Sinyal

Nantinya, Komite Eksekutif PSSI akan beranggotakan 15 orang, yakni satu ketua umum, dua wakil ketua umum, dan 12 anggota atau Exco.

Sebelum drama Waketum PSSI, jabatan Erick Thohir terkini sebagai Menteri BUMN juga menuai sejumlah pro kontra. Namun, jika ditilik dari aturan perundangan, Erick Thohir dinyatakan sah menjadi pimpinan tertinggi PSSI.

Aturan mengenai rangkap jabatan seorang menteri dengan jabatan lain seperti ketua umum federasi olahraga ini tertuang dalam Undang-undang (UU) Nomor 11 tahun 2022 tentang Keolahragaan. Dijelaskan dalam UU tersebut bahwa ketua umum federasi cabang olahraga apapun harus diketuai orang yang berkompeten di bidang olahraga tersebut dan bisa dipilih oleh masyarakat.

"Pengurus komite olahraga nasional, komite olahraga nasional di provinsi, dan komite olahraga nasional di kabupaten/kota bersifat mandiri, memiliki kompetensi di bidang keolahragaan, dan dipilih oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," kata UU terkait.

Dengan kata lain, Erick Thohir telah memenuhi syarat kompetensi Ketum PSSI sebab dalam Statuta PSSI 2019 dikatakan, calon Ketum PSSI sekurang-kurangnya wajib punya pengalaman mengelola sepak bola minimal lima tahun baik berturut-turut atau tidak. ***

Sentimen: positif (50%)