Erdogan Buka-bukaan soal Ekspor Gandum Laut Hitam di KTT G20
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan dialog untuk memperpanjang Inisiatif Laut Hitam untuk pengiriman biji-bijian dari pelabuhan Ukraina berlanjut.
Dalam konferensi pers di sela-sela KTT G20 di Bali, Erdogan mengatakan tidak ada masalah untuk melanjutkan pembahasan tersebut. Adapun, kesepakatan tersebut akan berakhir pada 19 November mendatang dan diharapkan dapat diperpanjang.
"Kami sedang melakukan diskusi dan untuk saat ini tidak ada permasalahan untuk melanjutkan hal tersebut. Begitu saya pulang, saya akan kembali berdialog dengan [Presiden Rusia Vladimir] Putin," katanya, Rabu (16/11/2022).
Menurutnya, ekspor gandum sejak kesepakatan tersebut dimulai telah mencapai 11 juta ton. Dia juga akan membahas ekspor pupuk dan amonia yang juga menjadi komoditas penting.
Menurutnya, dialog secara damai merupakan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Adapun, inisiatif tersebut melibatkan Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB yang menyepakati pembukaan blokade Rusia di pelabuhan Ukraina.
"Selama dialog dengan Putin, kita melihat ada sinyal untuk diteruskannya Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam ini," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berharap agar inisiatif tersebut bisa diperpanjang tanpa batas waktu.
"Menurut saya, inisiatif ekspor biji-bijian kami layak mendapatkan perpanjangan tanpa batas waktu dan tidak bergantung pada kapan perang berakhir," katanya, dikutip dari teks pidato Zelensky di KTT G20 yang diperoleh CNBC Indonesia, Selasa (15/11/2022).
Dia mengungkapkan setelah pencabutan sebagian blokade Rusia terhadap beberapa pelabuhannya, Ukraina mengekspor lebih dari 10 juta ton makanan melalui laut. Menurutnya, Ukraina bisa menambah ekspor satu juta ton lagi per bulan.
Zelensky pun mengusulkan untuk memperluas inisiatif ekspor biji-bijian ke pelabuhan lainnya, khususnya pelabuhan Mykolaiv dan "Olvia" di wilayah Mykolaiv.
[-]
-
Alert! RI Batal Kiamat Gandum, Putin-Erdogan Bawa Kabar Baik(luc/luc)
Sentimen: negatif (87.7%)