Nasib Pilot Susi Air Di Tangan KKB, Pemerintah Siapkan 2 Upaya Pembebasan
Bisnis.com Jenis Media: Nasional
Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyiapkan strategi untuk membebaskan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Marthen, yang saat ini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keaman (Polhukam) Mahfud MD mengungkap dua hal untuk membebaskan serta memastikan keselamatan sandera tersebut.
Pertama, berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penyelamatan terhadap sandera dengan pendekatan-pendekatan yang bersifat persuasif.
"Karena yang diutamakan adalah keselamatan sandera," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam video statement, Selasa (14/2/2023).
Kedua, melakukan komunikasi dengan pemerintah Selandia Baru untuk memantau dan mempercepat penanganan pembebasan sandera Philps Mark Merthens.
Mahfud lalu menyampaikan bahwa penyanderaan warga sipil, dengan alasan apapun tidak dapat diterima. Oleh sebab itu, upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan sandera, kendati dia mengaku pemerintah tak menutup upaya lain.
Tidak hanya itu, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menegaskan bahwa Papua adalah bagian sah dari NKRI baik menurut konstitusi maupun menurut hukum internasional.
"Maupun menurut fakta yang sekarang sedang berlangsung. Oleh sebab itu karena Papua adalah bagian yang sah dari NKRI dari berbagai aspek, maka Papua seterusnya dan selamanya akan tetap menjadi bagian yang sah dari NKRI," lanjutnya.
Seperti sebelumnya diberitakan, pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY rute penerbangan perintis Timika–Paro lepas landas dari Bandara Timika pukul 05.30 WIT, dan mendarat pukul 06.17 WIT di Lapangan Terbang Paro.
Setelah beberapa jam, pihak Station Susi Air di Timika mendapat info dari Kapolres Kabupaten Nduga bahwa pesawat dirusak (dibakar), serta kondisi pilot dan penumpang masih dalam proses pencarian.
Berdasarkan data terakhir GPS, pesawat telah mendarat di Paro, tetapi pilot terus berjalan sejauh 1 kilometer dari airstrip.
"Sampai saat ini informasi yang confirm adalah pesawat landing dengan aman di airstrip [bandara] Paro, 2,5 jam kemudian ELT aktif dan confirm pesawat dibakar, " ujar Direktur Susi Air Nadine Kaiser kepada Bisnis, Selasa (7/2/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Sentimen: positif (94.1%)