Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pandeglang
Tokoh Terkait
Dua Dinasti Masih Kuasai Banten 1 di Pemilu 2024
Poros.id Jenis Media: Regional
Penulis: Encep Suhendi, Demisioner Ketua 2 Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik PC PMII Lebak tahun 2017-2018
Demokrasi menjelang pemilu tahun 2024 mendatang nampaknya sudah mulai ramai diperbincangkan dan digerakan di berbagai sudut kota sampai dengan penjuru daerah, tak terkecuali di Banten Selatan pun sangat menarik untuk diperhatikan.
Baliho-baliho sebagian bakal calon sudah banyak tersebar di pinggir jalan baik di kabupaten Lebak maupun di kabupaten Pandeglang. Hal demikian tentu bertujuan agar masyarakat dapat segera mengetahui para kandidat yang akan berkontestasi di tanggal 14 februari 2024 mendatang.
Dari bakal calon DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi hingga DPR Pusat sudah marak bersebaran dibeberapa titik, tepat di pinggir jalan dan simpang jalan. Ada yang masih baru-baru dipasang ada juga yang sudah terlihat miring bahkan ada yang warnanya sudah sedikit pudar. Inilah potret baliho bacaleg menjelang 1 tahun pemilu di musim hujan.
Memang satu tahun dari sekarang adalah waktu yang dianggap ideal untuk mengenalkan bakal calon dihadapan rakyat daerah pemilih, ya meskipun kita tidak bisa memastikan ending bila yang terpilih dan dilantik nanti selama lima tahun ke depan akan mengurusi dan memperjuangkan hak rakyatnya atau tidak. Karena bila berbicara janji siapapun bisa berjanji dan tidak semua orang dapat menepati janji.
Pada kesempata ini, penulis mencoba untuk plashback. Berdasarkan data yang dihimpun pada pemilu tahun 2019. Anggota DPR RI yang terpilih dan menjabat saat ini di Dapil Banten I (Pandeglang-Lebak) adalah :
1. Ali Zamroni (Gerindra) 56.792 suara
2. Dimyati Natakusumah (PKS) 67.150 suara
3. Hasbi Asyidki Jayabaya (PDIP) 40.181 suara
4. Adde Rosi Khoerunnisa (Golkar) 72.461 suara
5. Rizki Aulia Rahman Natakusumah (Demokrat) 56.123 suara
6. Iip Miftahul Khoiri (PPP) 49.993 suara
Dari rangkaian enam jumlah wakil rakyat kita saat ini ada dua dinasti yang sedang menggenggam Lebak-Pandeglang dan satu dinasti dari luar Lebak-Pandeglang yang mampu kuasai suara terbanyak yaitu istri dari mantan Wagub Banten. Namun bila melihat suara yang paling sedikit Dinasti Lebak hampir saja keteteran.
Inilah politik segala kemungkinan bisa terjadi. Seperti yang dikatakan Louis Latzarus, "Dalam demokrasi, politik adalah seni membuat orang percaya bahwa ia memerintah." Inilah Lebak Pandeglang, selain dikuasai oleh Dinasti pribumi, daerah ini pun sedang dalam genggaman dan incaran orang lain yang bukan asli pribumi (Lebak-Pandeglang)
Oleh karena itu, saya selaku rakyat Lebak mencoba untuk melakukan diskusi dengan masyarakat. Masih banyak diantaranya yang tidak mengenal wakil rakyatnya sendiri. Jangankan untuk bisa bertemu di rumahnya. "Datang ke daerahpun ke sini hanya pas ingin dipilih saja, itu pun pada saat kampanye saja." Kata Rudi warga asli kab. Labak.
Masih banyak obrolan obrolan yang tidak perlu saya tulis, yang jelas masih banyak masyarakat yang tidak tahu wakil rakyatnya sendiri. Hanya tahu gambar di baliho saja. "Bagaimana kita bisa mengenal datang pas hanya kampanye setelah itu hilang," kata jaeni masih warga malingping.
Dari uraian di atas, hal ini menjadi pelajaran penting bagi kita sebagai masyarakat Banten I agar melek politik. Memang sangat kemungkinan kecil bagi kita semua bisa mengenal wakil rakyatnya sendiri, Hanya saja jangan sampai menjadi masyarakat yang "diam saja dan dibodohi atau malah menjadi masyarakat yang fragmatis"
Ingat, sekali mencoblos maka akan menentukan nasib Rakyat Lebak- Pandeglang selama lima tahun ke depan. Maju berkembang atau mundurnya lima tahun Lebak-Pandeglang ke depan ditetunkan oleh satu hari pencoblosan. ***
Sentimen: positif (94%)