Sentimen
Positif (97%)
16 Feb 2023 : 16.51
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kasus: stunting

Tokoh Terkait
Siti Nadia Tarmizi

Siti Nadia Tarmizi

Kemenkes Sebut Susu Kental Manis Tidak Bisa Gantikan ASI

16 Feb 2023 : 23.51 Views 2

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Kemenkes Sebut Susu Kental Manis Tidak Bisa Gantikan ASI

MerahPutih.com - Produk susu kental manis tidak dapat menggantikan asupan Air Susu Ibu (ASI) dan tidak cocok untuk diberikan pada bayi di bawah usia 12 bulan, kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan RI.

"Susu kental manis bukan suatu bentuk minuman, tetapi pelengkap sajian," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis.

Baca Juga:

[Hoaks atau Fakta]: Susu Kental Manis Tidak Boleh Diseduh Air Panas

Nadia mengatakan, asupan makanan bergizi seimbang penting untuk tumbuh kembang anak. Pemenuhan gizi pada anak tidak dapat dipenuhi dengan mengandalkan susu kental manis.

Salah satu studi terkait penyebab stunting yang diungkap oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), kata Nadia, karena anak balita diberi makan nasi dengan lauk kentang goreng, mie instan, kuah bakso, dan susunya kental manis.

"Penyebab stunting karena pola makan. Jadi, tentang susu kental manis ini sebenarnya sudah ada beberapa kali sosialisasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), juga bersama Kemenkes," katanya.

Nadia mengatakan, susu kental manis adalah produk susu yang memiliki karakteristik kadar lemak susu tidak kurang dari 8 persen, dan kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen. Hal ini sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 34 Tahun 2019 tentang Kategori Pangan dan Codex Standard for Sweetened Condensed Milk (CXS 282-1971 Rev. 2018).

Baca Juga:

Jangan Salah Kaprah Tentang Susu Kental Manis

"Kadar gula yang cukup tinggi pada susu kental manis juga harus menjadi perhatian masyarakat, khususnya orang tua. Karena sesuai aturan Kemenkes, maksimum 50 gram," katanya.

Hal lain yang dapat memicu kejadian stunting karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan berprotein tinggi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi.

Selain itu, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa ikut memengaruhi kondisi malnutrisi pada janin.

Sejumlah cara mengantisipasi stunting pada anak di antaranya dengan memberikan pola asuh yang tepat, memberikan MPASI yang optimal, mengobati penyakit yang dialami anak, hingga perbaikan kebersihan lingkungan dan penerapan hidup bersih keluarga. (*)

Baca Juga:

Anggur Merah Campur Soda dan Susu Kental Manis, Berbahayakah?

Sentimen: positif (97%)