Sentimen
Positif (66%)
17 Feb 2023 : 07.25
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Juventus

Event: Liga Europa

Kab/Kota: bandung, Kemayoran

Jokowi Bicara Soal Utang Rp8,3 Triliun Kereta Cepat: Kita Harus Pro Transportasi Massal

17 Feb 2023 : 07.25 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jokowi Bicara Soal Utang Rp8,3 Triliun Kereta Cepat: Kita Harus Pro Transportasi Massal

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal kebijakan pemerintah untuk menambah utang pada China untuk pembangunan kereta cepat. Perlu diketahui bahwa pemerintah berencana mengajukan pinjaman tambahan sebesar 550 juta dolar (setara dengan Rp8,3 triiun).

Jokowi meminta agar masyarakat setuju dengan rencana pemerintah tersebut. Karena rencana utang untuk kereta cepat digunakan demi membangun transportasi massal yang lebih baik untuk publik.

"Ini untuk transportasi massal. Hati-hati. Jangan utamakan kendaraan pribadi. Ini beda," tutur Presiden Jokowi dalam acara pembukaan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Kamis, 16 Februari 2023.

Jokowi meminta agar masyarakat lebih mendukung pengembangan transportasi massal.

Baca Juga: Permintaan Maaf Iwan Bule Usai Lepas Jabatan Ketua Umum PSSI: Saya Tidak Sempurna

"Kita harus pro terhadap transportasi massal. Sehingga yang namanya MRT, LRT. kereta api, kereta api cepat, itu menjadi suatu keharusan bagi kota-kota besar," kata Jokowi.

"Agar mudah transportasi terintegrasi dari kota mau ke kota. Sehingga orang tidak cenderung pada yang namanya mobil pribadi," tuturnya.

Perlu diketahui Indonesia kembali melakukan pinjaman ke China, untuk menutupi biaya Kereta Cepat yang membengkak.

Apalagi, pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ini mencapai Rp18,2 triliun.

Baca Juga: Prediksi Skor Juventus vs Nantes di Liga Europa: Head to Head, Preview Tim, dan Starting Line-up

"Udah ada kesepakatan angka 1,2 miliar dolar AS (RP18,2 triliun), kurang lebih, nilai cost overrun-nya. Dan sekarang sedang kita diskusikan dengan BPKP, untuk disetujui di komite," ujar Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wiroatmodjo seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya.

Kartika Wiroatmodjo menuturkan, Indonesia dan China juga sepakat terkait pembagian porsi pinjaman untuk pembengkakan biaya, yakni 60 persen oleh pihak konsorsium Indonesia, dan 40 persen konsorsium China.

Dengan perhitungan tersebut, total pinjaman yang akan diajukan oleh konsorsium Indonesia kepada CDB senilai 550 juta dolar AS (Rp8,3 triliun).

Baca Juga: Lirik Lagu Kehilanganmu Berat Bagiku - Kangen Band dan Fakta di Baliknya

"Nah itu porsi nanti yang kita membutuhkan itu sekitar 550 juta dolar AS (8,3 trliun),  pinjamannya kita sedang ajukan ke CDB," katanya.***

Sentimen: positif (66.3%)