Paten! Jokowi Sukses Dorong G20 Atasi Krisis Pangan Global
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin negara-negara G20 di bawah Presidensi Indonesia berhasil mencapai kesepakatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi mengungkapkan bahwa selama setahun Presidensi Indonesia, berbagai pertemuan dilangsungkan namun tidak pernah mencapai titik temu. Bahkan tidak sedikit yang meragukan pertemuan kali ini bisa membuahkan hasil.
"Alhamdulillah kita mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration. Ini adalah deklarasi pertama yang bisa diwujudkan sejak Februari 2022," kata Presiden Jokowi usai pertemuan, Rabu (15/11/2022).
Dalam kesepakatan itu, ada beberapa poin yang berhasil disetujui. Salah satunya adalah terkait keamanan pangan dunia di negara-negara dengan ekonomi menengah ke bawah yang terancam di tengah gejolak perang Rusia-Ukraina.
"Kami berkomitmen untuk mengatasi kerawanan pangan dengan memastikan aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan pangan dan produk pangan bagi mereka yang membutuhkan, terutama di negara berkembang dan negara kurang berkembang," tulis laporan deklarasi itu.
"Kami menegaskan kembali dukungan kami untuk perdagangan pertanian berbasis aturan yang terbuka, transparan, inklusif, dapat diprediksi, dan non-diskriminatif berdasarkan aturan WTO."
Mengingat posisi Ukraina dan Rusia yang penting dalam rantai pasok pangan dunia, para pemimpin 20 ekonomi besar dunia sepakat bahwa kesepakatan ekspor biji-bijian di Laut Hitam serta kesepakatan terkait pupuk dari kedua negara yang dimediasi Turki dan PBB perlu dilanjutkan.
"Kami menekankan pentingnya penerapannya secara penuh, tepat waktu, dan berkelanjutan oleh semua pemangku kepentingan terkait, serta seruan Sekretaris Jenderal PBB untuk melanjutkan upaya ini oleh Para Pihak," tambah deklarasi setebal 1186 halaman itu.
"Dalam konteks ini kami menyoroti upaya-upaya lain yang memastikan aliran barang pertanian pangan seperti Jalur Solidaritas UE dan sumbangan pupuk Rusia yang difasilitasi oleh Program Pangan Dunia."
Sebelumnya, kondisi pangan dunia terancam akibat sulitnya ekspor bahan pangan dari Rusia dan Ukraina. Kedua negara diketahui telah menjadi pemain penting dalam ketersediaan pangan global, khususnya gandum dan jagung.
Salah satu wilayah yang terdampak dengan kesulitan pangan ini adalah Timur Tengah dan Afrika. Area itu cukup banyak mengekspor bahan pangan dari Ukraina.
Indonesia pun juga turut mendapatkan porsi besar gandumnya dari Ukraina. Diketahui, negara pimpinan Presiden Volodymyr Zelensky itu menyuplai hampir 27% kebutuhan gandum nasional pada Januari hingga November 2021.
[-]
-
Ancaman Krisis Pangan Nyata! Jokowi: Kita Harus Bertindak!(luc/luc)
Sentimen: positif (99.9%)