Indeks Kerawanan Pemilu Klaten Rawan Sedang
Krjogja.com Jenis Media: News
Pukul kentongan, tandai jajaran pengawas siaga awasi tahapan Pemilu 2024. Sri Warsiti
Krjogja.com - KLATEN - Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Kabupaten Klaten masuk dalam kategori rawan sedang, dengan skor 34,02. Terjadi penurunan skor yang signifikan, dari 54, 35 di tahun 2019, menjadi 53 di akhir tahun 2020, lalu pada tahun 2022 turun pada skor 34.
Hal itu dikemukakan Ketua Bawaslu Kabupaten Klaten, Arif Fatkhurrohman di sela launching “Siaga Pengawasan Satu Tahun Menuju Pemilu 2024”, di Kantor Bawaslu setempat, Selasa sore (14/02/2023).
“Indeks Kerawanan Pemilu di Kabupaten Klaten mengalami penurunan. Kami membuat indeks mulai tahun 2019. Tahun 2019 mendapatkan skor 54,35, ini dalam kondisi rawan pada saat itu. Selanjutnya pada tahun 2020 indeks kerawanan pada skor 52, Desember 2020 masih di angka 53. Selanjutnya tahun 2022 indeks kerawanan kami menurun menjadi 34,” jelas Arif.
Menurut Arif, ada beberapa yang menyebabkan IKP Klaten menurun drastis. Diantaranya pada dimensi sosial politik mendapatkan skor lebih rendah dari sebelumnya. Dimensi partisipasi menurun drastis, bahkan mendapatkan skor nol.
Ada beberapa perubahan mengeembirakan pada masyarakat. Dulu laporan cenderung dilakukan oleh orang-orang yang menjadi tim sukses, kini sudah berubah, masyarakat umum telah bernai ikut melaporkan. Bahkan masyarakat yang melaporkan tersebut bertanggungjawab dan bersedia dijadikan saksi.
Pada dimensi penyelenggara Pemilu, yang paling berperan salah satunya adalah, pernah ada penyelenggara Pemilu yang dilaporkan ke DKPP. Namun demikian, tidak ada saksi apapun, sehigga nama direhabilitasi. Hal ini justru berperan menurunkan skor.
Lebih lanjut Arif menjelaskan, dengan launching kesiapan pengawasan menjelangg Pemilu 2024, Bawaslu ingin menyampaikan pada masyarakat, bahwa Bawaslu siap melakukan pengawasan seluruh tahapan Pemilu serentak 2024.
“Saat ini juga melaunching Jarimu Awasi Pemilu. Ini aplikasi yang dikembangkan Bawaslu RI, sudah dilanching di Surabaya, saat itu masih untuk jajaran pengawas Pemilu saja, namun saat ini dilaunching untuk seluruh masyarakat. Hal ini dikarenakan pengawasan Pemilu tidak hanya untuk kami jajaran pengawas Pemilu, tetapi kami harapkan pada masyarakat ikut serta aktif dalam pengawasan,” jelas Arif pula.(Sit)
Sentimen: negatif (78%)