Heran KKB Tak Langsung Bunuh Pilot Susi Air, Husin Shihab: Mau Cari Muka ke Barat Bahwa Mereka Manusiawi
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kagoya masih hangat jadi perbincangan.
Ketua Cyber Indonesia Husin Alwi Shihab mengatakan, ada yang aneh penyanderaan oleh anggota OPM (Organisasi Papua Merdeka) kali ini.
Karena kata dia, biasanya siapapun yang masuk di wilayah mereka langsung dihabisi secara sadis.
“Biasanya langsung dibunuh. Siapapun WNI yang masuk ke wilayah mereka kebanyakan dihabisi secara sadis. Kali ini WNA nggak dibunuh, justru dijaga dengan baik,” ujarnya dalam unggahannya, Rabu, (15/2/2023.
Dia menyinggung kemungkinan para OPM ingin menunjukkan kepada pihak asing bahwa mereka manusiawi.
“Apa motifnya? Apa mau cari muka ke Barat bahwa mereka manusiawi? @susipudjiastuti,” tandasnya.
Sementara itu, dalam akun Random World War, media yang fokus ke pembahasan tentang dunia militer menyebut senjata api yang digunakan para teroris OPM untuk menyandera pilot Susi Air ini adalah Pindad SS2 V1 dengan alat bidik perbesaran 4x Trijicon TA31 ACOG, Pindad SS2 V1 dengan pelontar granat UGL 40mm & Pindad SS1 V1.
Semua senapan memakai munisi 5.56x45mm NATO & buatan Indonesia..
Untuk senapan serbu atau small arms secara umum yang buatan Indonesia, bisa didapatkan oleh OPM dengan cara mencurinya atau merampasnya dari prajurit/polisi yang terluka maupun meninggal dunia, atau heli yang crash. Bisa juga membelinya dari oknum pengkhianat Indonesia.
“Nah, sebelum menuduh negara lain terkait aliran dana yang masuk ke OPM, ada baiknya berkaca dulu ke negara kita sendiri, apa ada oknum yang memanfaatkan uang negara yang notabene uang kita juga untuk membiayai OPM? Selain itu terdapat banyak simpatisan OPM di dalam & luar negeri,” tandasnya. (selfi/fajar)
Sentimen: negatif (78%)