Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Adaptasi Kebiasaan Baru
Kab/Kota: Surabaya
Kasus: Narkoba, stunting
Tokoh Terkait
Eri Cahyadi Siapkan Surabaya Jadi Kota Layak Anak Dunia
Detik.com Jenis Media: News
Pemerintah kota Surabaya tengah mengupayakan untuk menjadi Kota Layak Anak Dunia atau jaringan global Child Friendly Cities Initiatives (CFCI) UNICEF. Hal itu didasari karena Kota Surabaya selama lima tahun berturut-turut meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat kepada UNICEF Indonesia pada 13 Desember 202 agar Surabaya menjadi Kota Layak Anak tingkat dunia. Dalam surat tersebut, ia meminta agar Surabaya menjadi bagian dari CFCI forum dunia yang khusus fokus pada kota layak anak tingkat internasional. Hal tersebut diungkapkan olehnya di ruang kerjanya, Surabaya.
"Alhamdulillah keinginan dan komitmen kita disambut dengan sangat baik oleh UNICEF perwakilan Jawa dan Indonesia. Bahkan, mereka juga menilai komitmen pemkot dan DPRD Surabaya sangat luar biasa untuk menjadikan Surabaya Kota Layak Anak tingkat dunia. Itulah yang membuat mereka senang dan yakin Surabaya bisa," kata Eri dalam keterangan tertulis, Kamis (16/2/2023).
Ia mengatakan tujuan memasukan Surabaya menjadi anggota CFCI tidak hanya sekedar mengejar predikat saja. Namun juga sebagai upaya menjadikan Surabaya sebagai kota yang mampu menjaga anak-anak di kemudian hari. Sebab anak-anak harus merasa nyaman dan aman khususnya ketika berada di Surabaya.
"Makanya, anak-anak ini harus berani mengeluarkan pendapatnya dan harus menjadi bagian dari pembangunan Surabaya, sehingga kelak mereka betul-betul merasa aman dan nyaman berada di Surabaya," jelasnya.
Menurutnya, untuk mewujudkan itu dibutuhkan dukungan dan sinergi dari berbagai pihak. Kolaborasi dan gotong royong semua elemen menjadi kunci agar bisa mewujudkan tujuan tersebut.
"Jadi, dalam satu atau dua tahun ke depan, kita akan didampingi oleh UNICEF. Ketika kita ada kekurangannya, mereka akan menyampaikan untuk menyempurnakannya, apalagi selama ini sudah banyak program pemkot yang ramah anak dan ke depan akan terus kita genjot," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini, pihaknya bersama DPRD Surabaya terus mengebut perubahan Peraturan Daerah (Perda) tentang perlindungan anak, sehingga nanti kedepannya semua sektor harus ramah anak. Selain itu, pihaknya juga membentuk Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Surabaya, Jurnalis Sahabat Anak Kota Surabaya, dan Forum Anak Surabaya yang turut ikut berpartisipasi dalam Musrembang.
Pihaknya turut membentuk Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) dan Penyediaan Sekretariat Forum Anak Surabaya (FAS). Hal itu dilengkapi oleh Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang merupakan layanan satu pintu masalah anak dan keluarga.
"Ada juga Rumah Anak Prestasi yang menjadi rumah kreativitas anak-anak disabilitas ada Pondok Kalijudan dan Kampung Anak Negeri. Pemkot juga sudah menyebar Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di berbagai penjuru kota," jelasnya.
Inovasi yang dilakukan olehnya tidak hanya sebatas itu saja. Pihaknya pun turut menghadirkan Kampung Belajar, Kampung Sehat, Kampung Aman, Kampung Asuh, Kampung Kreatif Inovatif, Kampung Bebas Rokok & Narkoba, Wisata Ramah Anak, Puskesmas Ramah Anak, Sekolah Ramah Anak, Ruang Bermain Ramah Anak, dan taman kota ramah anak disabilitas.
"Pemkot juga memfasilitasi anak-anak Bus Sekolah, bantuan seragam sekolah hingga beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa," ungkapnya.
Ia menyebutkan pihaknya juga berupaya untuk menurunkan angka stunting. Bahkan langkah tersebut kini telah membuahkan hasil. Berdasar data ia menyebutkan pada 2021 jumlah balita stunting sebanyak 6.722 balita. Angka tersebut turun menjadi 923 balita di tahun 2022. Adapun Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) juga terus menurun.
"Surabaya juga sudah menjadi barometer PAUD Holistik Integratif tingkat nasional. Berbagai kegiatan Bunda PAUD pun banyak digelar. Ada pula pemberian permakanan tambahan kepada siswa PPT dan Pos PAUD serta berbagai program lainnya,"tutur Eri.
Sementara itu, Kepala Kantor UNICEF untuk Wilayah Jawa Tubagus Arie Rukmantara memastikan pihaknya siap mendukung dan mendampingi Surabaya menuju Kota Layak Anak Dunia. Ia memastikan UNICEF bakal memberikan pendampingan kepada Surabaya selama 2 sampai 2,5 tahun ke depan.
"Pendampingan itu mulai dari proses asesmen yang tengah dilakukan saat ini, proses observasi secara langsung, pembuatan rencana kerja, dimana perwakilan Kantor Regional Asia Timur dan Pasifik UNICEF akan datang kembali ke Surabaya untuk membahas rencana kerja atau rencana aksinya. Kemudian, memonitor implementasi rencana aksi tersebut. Serta, memastikan bahwa keinginan menjadi CFCI itu bukan keinginan Wali Kota Surabaya saja, tetapi seluruh anak dan masyarakat Kota Surabaya memang ingin menjadi anggota CFCI," ungkap Arie.
Menurutnya, Surabaya patut mendapatkan predikat itu tidak terlepas karena kota tersebut telah lima kali berturut-turut mendapatkan Kota Layak Anak kategori utama di tingkat nasional. Indikator lain, visi yang dijalankan oleh Pemkot Surabaya ingin memastikan anak-anak aman dan nyaman di Kota Surabaya.
"Bahkan, Pak Eri ini sangat tegas menyatakan bahwa kota ini ingin dititipkan kepada anak-anak yang akan menjadi pemimpin Surabaya di masa mendatang. Jadi, Surabaya ini merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang mengajukan diri menjadi anggota CFCI, Surabaya menjadi pelopor anggota CFCI di Indonesia," tegasnya.
Ia menyebutkan jika Surabaya berhasil menjadi anggota CFCI, maka Indonesia ini akan menjadi negara yang ke 35 atau negara yang ke 36 yang akan menjadi anggota.
"Jadi, sampai saat ini ada 1000 lebih kota dari 34 negara yang menjadi anggota CFCI. Semoga Surabaya bisa menyusul dan Indonesia bisa menjadi negara yang ke 35 atau yang ke 36 yang menjadi anggota CFCI," tutup Arie.
(ega/ega)Sentimen: positif (100%)