LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Bharada E dikenal sebagai justice collaborator dalam pengungkapan kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Perjalanan pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J tersebut sampai pada titik sidang vonis terhadap pelaku, mulai dari Ferdy Sambo, Putri Candrawati, Kuat Maruf, Ricky Rizal, dan Bharada E atau Richad Eliezer.

Penggelaran sidang vonis Bharada E yang merupakan sosok justice collaborator, hari ini divonis dengan hukuman penjara 1 tahun 6 bulan di PN Jakarta Selatan, Rabu, 15 Februari 2023 berlangsung riuh.

Sebelum pergelaran sidang vonis kepada Richard Eliezer ini digelar, tampak banyak dukungan dari masyarakat, tak terduga dari keluarga Brigadir J yang merupakan korban penembakan Richard Eliezer atas perintah Ferdy Sambo.

Pihak keluarga melalui Ketua Pengacara Brigadir Josua tersebut, menyampaikan dukungan dengan berdoa dan bermohon kepada pihak Hakim untuk meringankan hukuman Richard Eliezer.

Baca Juga: Gandeng Pengusaha, Moeldoko Salurkan Jutaan Ampul Vitamin C Untuk Warga Bandung Barat

Dikutip ayobandung dari Instagram @real.dramahaluu, tampak pihak keluarga, melalui Ketua Pengacara Brigadir Josua, Kamarudin Simanjuntak, menyampaikan dukungan kepada pelaku yang disapa Icad.

“Kalau untuk Bharada Richard Eliezer kami berdoa dan bermohon kepada Majelis Hakim berilah dia keringanan karena dia anak muda yang polos dia berasal dari resimen polisi kombatan atau para militer,” ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya menggambarkan bagaimana pendidikan karakter di dalam satuan yang diikuti Icad.

“Di sana tidak diajarkan untuk melawan pimpinan atau melawan perintah pimpinan berbeda dengan Ricky Rizal dia itu penegak hukum walaupun di lalu lintas dia sudah mengerti tentang hukum,” katanya.

“Jadi, kalau Bharada Richard Eliezer itu berada di pasukan tempur atau atau para militernya polisi di sana tidak diminta untuk berpikir. Itu sebabnya kalau yang bekerja di Brimob itu adalah yang pangkat-pangkat rendah," ucapnya lebih lanjut.

Saat ini, Bharada E dianggap sebagai justice collaborator yang telah berani mengungkapkan kebenaran yang terjadi dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. (Alkuin Meydalyan)