Sentimen
Positif (88%)
15 Feb 2023 : 15.35
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia, UNPAD

BRIN Diminta Lakukan Riset Produk Tembakau Alternatif

15 Feb 2023 : 15.35 Views 2

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

BRIN Diminta Lakukan Riset Produk Tembakau Alternatif

JawaPos.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diminta melakukan riset dan kajian ilmiah produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun kantong nikotin. Penelitian ini dianggap penting karena belum ada penelitian menyeluruh yang dilakukan pemerintah.

Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo), Paido Siahaan mengatakan, produk tembakau alternatif memiliki profil risiko yang lebih rendah berdasarkan kajian ilmiah diberbagai negara. Namun, di Indonesia belum ada penelitian resmi terkait itu. Kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif baru dilakukan di level perguruan tinggi.

“Setahu kami, pemerintah belum pernah melakukan kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif. Mudah-mudahan, pemerintah dalam hal ini, BRIN, dapat melakukan kajian ilmiah,” kata Paido kepada wartawan, Selasa (14/2).

Akvindo menyatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah. Hasil kajian ilmiah yang dilakukan pemerintah dapat menjadi sumber informasi yang komprehensif bagi masyarakat luas, khususnya para perokok dewasa.

“Minimnya informasi dari kajian ilmiah dapat menghalangi perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko bagi mereka,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri, juga mendukung adanya riset yang dilakukan pemerintah. Tujuannya agar konsumen mengetahui secara menyeluruh manfaat hingga dampak dari konsumsi produk tembakau alternatif.

“Mereka bisa menilai dengan adil keberadaan produk ini. Sebenarnya tidak hanya penting bagi konsumen, riset juga penting untuk masyarakat secara umum, terutama perokok dewasa yang ingin mencoba berhenti merokok,” pungkasnya.

Sebelumnya, Akademisi Universitas Padjajaran (Unpad) Achmad Syawqie menyebut, produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan, memiliki profil risiko yang lebih rendah daripada rokok. Hal itu diketahui berdasarkan kajian ilmiah kampusnya. Penelitian ini juga dilakukan oleh Universitas Indonesia (UI).

Penelitian ini bertujuan mencari tahu seberapa besar pengaruh penggunaan produk tembakau alternatif jika dibandingkan dengan rokok terhadap potensi genotoksik, salah satunya pada mukosa bukal di rongga mulut.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 15 responden mantan perokok yang telah beralih menggunakan produk tembakau alternatif minimal satu tahun, 20 responden perokok, dan 20 responden non-perokok.

“Hasilnya menunjukkan bahwa pengguna produk tembakau alternatif memiliki potensi genotoksik yang lebih rendah daripada perokok,” kata Syawqie kepada wartawan, Sabtu (4/2).

Syawqie menjelaskan, potensi genotoksik merupakan terjadinya kerusakan genetika yang ditandai dengan perubahaan sel. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa jumlah inti sel kecil pengguna produk tembakau alternatif dan non-perokok masuk dalam kategori normal, yang berkisar pada angka 76-85.

Editor : Eko Dimas Ryandi

Reporter : Sabik Aji Taufan

Sentimen: positif (88.6%)