Sentimen
Negatif (97%)
15 Feb 2023 : 13.26
Informasi Tambahan

Kasus: teror, penembakan

Tokoh Terkait
Ignatius Benny

Ignatius Benny

Egianus Kogoya

Egianus Kogoya

Polisi Ungkap KKB Egianius Kogoya Lakukan 65 Kejahatan Mengerikan Sejak 2017

15 Feb 2023 : 20.26 Views 2

Koran-Jakarta.com Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional

Polisi Ungkap KKB Egianius Kogoya Lakukan 65 Kejahatan Mengerikan Sejak 2017

Polda Papua mencatat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianius Kogoya telah melakukan 65 aksi kejahatan bersenjata di sekitar Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Adapun aksi tersebut dilakukan Egianius dkk sejak 2017.

"65 aksi kejahatan atau aksi teror itu dilakukan KKB pimpinan Egianus itu dalam kurun waktu dari tahun 2017 hingga 2023," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo di mapolda setempat, dikutip dari Antara, Rabu (15/2).

Benny menjelaskan, kejahatan yang dilakukan untuk meneror masyarakat itu terdiri atas 31 aksi penembakan, 16 aksi kontak tembak, delapan aksi penyerangan, tiga aksi pembantaian, dan dua aksi pembakaran.

Terbaru, KKB pimpinan Egianus Kogoya, Selasa (7/2), dilaporkan membakar pesawat milik Susi Air yang dikemudikan Philip Mark Mehrtens. Egianus Kogoya dan kelompoknya bahkan menjadi dalang penyanderaan terhadap pilot Susi Air di Distrik Paro yang hingga kini masih dicari keberadaannya.

"Memang benar, Egianus dan kelompoknya yang melakukan penyanderaan terhadap pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, yakni Philip Mark Mehrtens," ujar Benny.

Baca Juga :

Sinyal GPS Mati, TNI-Polri Terus Mencari Keberadaan Pilot Susi Air di Distrik Paro

Lebih lanjut, kata Benny, Polda Papua telah menerbitkan 16 orang pelaku kejahatan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) untuk dilakukan tindakan hukum.

"Ke-16 orang itu, termasuk Egianus Kogoya," ucapnya.

Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge mengakui bila Pemda Nduga telah memfasilitasi masyarakat Distrik Paro yang mengungsi ke Kenyam.

Saat ini, masyarakat Paro banyak yang mengamankan diri dan Pemda Nduga telah memberikan fasilitas berupa tempat penampungan serta kebutuhan bahan makanan yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

"Masyarakat merasa ketakutan sehingga memilih keluar dari kampung halamannya dengan berjalan kaki," tuturnya.


Editor : Fiter Bagus

Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Sentimen: negatif (97.7%)