Sentimen
Negatif (88%)
15 Feb 2023 : 10.30
Informasi Tambahan

Kasus: Kemacetan, stunting

Partai Terkait

Ketua DPRD Larang Pemprov DKI Anggarkan Pembelian Tanah dalam RKPD 2024

15 Feb 2023 : 17.30 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Ketua DPRD Larang Pemprov DKI Anggarkan Pembelian Tanah dalam RKPD 2024
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta bersama DPRD memulai membahas rancangan APBD atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melarang SKPD di lingkungan Pemprov DKI menganggarkan pembelian tanah tahun depan.

"Saya minta kepada SKPD, fokus anggaran. Tidak seperti sekarang nih, semuanya beli (tanah). Beli tanah sudah nggak (perlu) ada lagi, bos. Tanah kita sudah banyak," kata Prasetyo Edi kepada wartawan, Rabu (15/2/2023).

Prasetyo memandang saat ini Pemprov DKI memiliki bank tanah yang memadai. Karena itu, dia meminta agar Pemda memanfaatkan tanah yang sudah ada untuk mengatasi permasalahan Jakarta, seperti banjir hingga kemiskinan ekstrem.

-

-

"Sekarang kan tanah kita banyak. kita maksimalkan, kita pakai. Yang kita pikirkan sekarang kan masalah banjir, masalah kemacetan, kemiskinan, ketahanan pangan, termasuk masyarakat," jelasnya.

Selain itu, Prasetyo juga menekankan agar APBD 2024 mendatang fokus pada pengentasan stunting hingga kemiskinan ekstrem. Dia juga meminta agar Pemprov mengantongi data akurat agar pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrem tepat sasaran.

"Apakah ini betul-betul datanya betul? Kita sebagai pemerintah harus turun, diperdalam cara penanggulangannya," ucapnya.

Politikus PDIP itu mencontohkan saat ini lingkungan kumuh masih ditemukan di wilayah ring 1 di Jakarta. Karena itulah, dia berharap agar RKPD 2024 mendatang dapat mencerminkan kebutuhan masing-masing wilayah.

"Fokus anggaran itu fokus di cek setiap wilayah kotanya dimana wilayah yang berbasis padat lah, apalagi di 1 kilometer Istana itu kan masih ada daerah kumuh, di cek lah semua perangkat Pemerintah daerah harus bergerak," ucapnya.

(taa/idn)

Sentimen: negatif (88.6%)