Sentimen
Internasional Cerita Relawan Indonesia Hadapi Cuaca Dingin Turki Pusat Pemberitaan
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
KBRN, Jakarta: Salah seorang relawan asal Indonesia yang membantu dalam pencarian korban gempa di Turki menghadapi cuaca dingin di negara tersebut. Selain itu, para relawan juga menghadapi debu yang berhembus akibat gempa.
"Kalau kabar saya masih hari ini tidak diizinkan turun karena batuk. Tim medis luar biasa supaya saya tetap terjaga dengan baik," kata Aulia Ibnu dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Selasa (14/2/2023).
Selanjutnya, ia langsung ditangani tim medis asal Indonesia dan diminta tidak turun melakukan evakuasi jenazah korban gempa Turki. "Jadi ada gejala batuk, tadi pagi kita diperiksa ditangani oleh dokter dikasih antibiotik sehingga diminta hari ini tidak dulu turun ke lapangan," ungkapnya.
Aulia menceritakan bahwa dirinya melakukan operasi evakuasi jenazah di kota Hatay yang berdebu karena gempa. "Memang lokasi lapangan berdebu sekali terlebih kemarin kita melakukan operasi di kota Hatay, pusat kota itu, kota yang parah kondisinya," ucapnya.
Dalam operasi itu, ia berhasil mengangkat tiga jenazah dalam sebuah apartemen di pinggiran kota tersebut. "Sehari sebelumnya kita dipinggiran," katanya.
"Kita mengevakuasi satu apartemen itu, itu jaraknya tidak terlalu rapat. Memang hari kemarin kita dapat tiga jenazah," ucapnya.
Menurutnya, sampai kemarin para relawan Indonesia telah menemukan 23 jenazah dari reruntuhan di apartemen. Di sisi lain, ia mengakui menghadapi kesulitan dalam mengevakuasi jenazah dari reruntuhan bangunan yang roboh.
"Sangat sulit namun kita kan dibantu alat-alat berat eksavator, crane, dan sebagainya ini mempermudah," ujarnya. Pihak pemerintah Turki, kata dia, beranggapan masih ada warga yang masih hidup dalam reruntuhan bangunan yang terdampakgempa.
"Jadi mereka sangat hati-hati itu yang terjadi. Makanya tadi malam ada yang menarik juga bangunan yang hampir remuk tiba-tiba terdengar suara di dalam reruntuhan dan kembali tim SAR menggali reruntuhan," ujarnya.
Dalam melakukan pencarian korban, kata dia, para relawan melakukan dengan teknik sonar dengan mengheningkan lokasi reruntuhan. "Relawan juga memanggil-manggil korban yang tertimbun reruntuhan, tim SAR melakukan sampai malam," ucapnya.
Tercatat, sebanyak enam orang relawan asal Indonesia yang turun melakukan evakuasi korban gempa di kota Hatay Turki. "Kita bertugas berbarengan semua dengan membagi wilayah pencariannya, kita memakai alat bantu pencarian seperti dengan gunting beton, bor dan pemevah batu," ucapnya.
Sentimen: negatif (100%)