Jateng: Cuaca ekstrem di berbagai daerah di Jawa Tengah masih akan berlangsung hingga tiga kedepan. Bencana hidrometeorologi menjadi ancaman serius, baik di daerah dataran tinggi maupun rendah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan kilat petir, masih terjadi hingga, 16 Februari 2023. 

"Kepada warga di daerah dataran tinggi diminta waspada bencana longsor, sedangkan di dataran rendah terutama sekitar daerah aliran sungai rawan banjir," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno, Senin, 13 Februari 2023.

Ia mengatakan cuaca ekstrem dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO) yang mulai aktif di wilayah Indonesia. Selain itu, masih dominannya pola monsun Asia, adanya belokan dan konvergensi di wilayah Jateng dan masih diamatinya siklon tropis Freddy di sisi barat daya Indonesia (Samudra Hindia).

Beberapa daerah mengalami cuaca ekstrem yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Boyolali, Karanganyar, Kabupaten Semarang, Kabupaten/Kota Magelang, Salatiga, Jepara, Grobogan, Blora, Pemalang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Batang, Pati, Brebes, dan Tegal.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

(NUR)