Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diminta tidak hanya menaruh perhatian terhadap aksi terorisme di dunia fisik. Sebab, pola terorisme sudah berubah.
 
"Dalam upaya mengoptimalkan peran BNPT, antisipasi atas aksi terorisme siber harus tinggi," kata anggota Komisi III DPR Santoso dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Februari 2023.
 
Santoso mengatakan penanganan terorisme seyogianya tidak lagi bersifat konvensional. Saat ini, pola terorisme tidak lagi berhadap-hadapan antara aparat di suatu negara dengan teroris.

-?

- - - -
"Tapi saat ini adalah bagaimana peran pemerintah, dalam hal ini BNPT, dalam hal cyber (siber) terorisme," ujar politikus Partai Demokrat itu.
 
Menurut Santoso, perhatian di ruang digital penting lantaran aktivitas lintas negara mudah terjadi. Sehingga anggaran penanganan terorisme siber harus diperbanyak dibandingkan dengan program-program lain.
 
"BNPT juga perlu meninjau ulang langkah strategis penanggulangan terorisme yang dibuat oleh BNPT pada poin revitalisasi nilai-nilai Pancasila," papar dia.
 
 
Santoso tidak ingin Pancasila hanya dijadikan objek menggelar kegiatan. Namun penggunaannya tidak tepat sasaran.
 
"Apa yang menjadi konsepsi dari BNPT karena nanti akhirnya ideologi negara bingkainya itu sesuai dengan lembaga masing-masing. Itu yang harus dihindari," jelas dia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 

(END)