Bangun Koalisi, PDIP Pilih Buka Lahan Baru

14 Feb 2023 : 09.58 Views 2

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Bangun Koalisi, PDIP Pilih Buka Lahan Baru

AKURAT.CO PDIP menegaskan bakal membentuk koalisi menghadapi Pemilu 2024. Koalisi yang dibentuk nantiya di luar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) maupun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menyebut partai banteng moncong putih tidak mungkin menghadapi pemilu tanpa berkoalisi. Namun dengan parpol mana bakal bekerja sama, PDIP lebih memilih untuk membuka lahan baru.

"KIB sudah punya lahan. Kemudian Indonesia Raya punya lahan. Insya Allah kami pun punya lahan untuk bersama-sama," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/2/2023).

baca juga:

Peta koalisi diyakini bakal berubah hingga jelang akhir batas waktu pendaftaran capres-cawapres pada November 2023. Pertemuan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, memicu spekulasi PKB bakal bergabung dalam KIB, sementara Partai Gerindra merapat dengan PDIP.

Said tidak menyebutkan parpol mana yang sekarang ini dekat dengan PDIP. Sementara parpol pendukung pemerintah sudah lebih dulu tergabung dalam KIB yakni Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sedangkan KIR diisi Gerindra dan PKB. Bahkan, Partai Nasdem melakukan penjajakan dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketua Badan Anggaran DPR RI itu turut menyebut dalam waktu dekat Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, bakal melanjutkan safari bertemu dengan ketum-ketum parpol. Menyusul safari yang dilakukan pada 2022 lalu dengan menemui Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh; Ketum Gerindra, Prabowo Subianto; dan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.

Menurut Said, Puan tetap memprioritaskan safari dengan ketum parpol pendukung pemerintah. Maka Puan diagendakan bertemu dengan Ketum PAN, Zulkifli Hasan, dan Plt Ketum PPP, Muhamad Mardiono, pada Maret nanti.

"Awal Maret akan ketemu Ketum PAN. Habis itu bertemu dengan Ketum PPP," ujarnya.

Sentimen: positif (88.7%)