PIKIRAN RAKYAT - Polisi menangkap seorang pria berinisial BR (36) yang diduga memerkosa dan melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita inisial FP di pinggir Tol Jakarta-Merak pada pada Kamis, 9 Februari 2023. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, menuturkan, pelaku langsung ditangkap sehari setelah melakukan aksinya yakni pada Jumat, 10 Februari 2023.

"Pelaku atau tersangka sudah ditangkap oleh tim dari Resmob Polda Metro Jaya, guna proses pemeriksaan," katanya kepada wartawan, Sabtu, 11 Februari 2023.

Trunoyudo menjelaskan, korban saat itu meminta izin kepada orangtuanya untuk main ke wilayah Bogor. Namun, korban bertemu dengan pelaku di Jalan Sudirman.

Korban lalu diajak pelaku bermain hingga malam dengan iming-iming akan membelikan sebuah laptop. Usai bermain, korban meminta pulang namun tidak diperbolehkan oleh pelaku dan justru kembali diajak ke arah Merak.

Baca Juga: Dagangan Sepi Pembeli Sejak Ada Tol Cisumdawu, Pedagang Kirim Ubi Busuk dan Tahu Basi ke Kantor CKJT

"Dan di sana (pelaku) memaksa sopir bus untuk menurunkannya di KM 25+27 (Tol Jakarta-Merak) dan kemudian bersama-sama pelaku, karena di sana pinggir jalan tol, tentu sepi, ya, dilakukan rudapaksa dan penganiayaan terhadap korban oleh BR," tuturnya.

Pelaku kemudian meninggalkan korban di pinggir tol seorang diri. Korban kemudian ditemukan oleh Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) dan diamankan.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait motif pelaku melakukan aksinya tersebut. Termasuk penyidik juga mendalami, apakah pelaku pernah melakukan aksi serupa sebelumnya.

"Motifnya masih kita pelajari, termasuk nanti akan kita uji secara urine dan kemudian proses ini belum berhenti, sekali lagi kita masih menunggu penyelidikan terkait dengan motifnya apa, dan tentunya ini menjadi perhatian kita bersama," ucapnya.

Baca Juga: Pria di Pandeglang Bunuh Pacar Pakai Kloset, Sempat Ambil Tas dan Motor Korban Sebelum Kabur

Trunoyudo mengatakan, dari peristiwa ini, masyarakat harus belajar untuk waspada berkenalan dengan orang yang baru dikenal. Pasalnya kata dia, hal tersebut sangat rentan untuk terjadinya tindak kekerasan.

"Kami juga mengimbau agar tidak percaya begitu saja dengan orang yang baru dikenal.
Apalagi rentan terhadap korban kejahatan, tentu ini menjadi imbauan kita bersama, namun demikian proses ini serius kami tangani, dan ini menjadi pembelajaran bagi kita bersama," ujarnya.***