Sentimen
Positif (50%)
12 Feb 2023 : 22.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Timika

Tokoh Terkait
Ignatius Benny

Ignatius Benny

Faizal Rahmadani

Faizal Rahmadani

Kombes Faizal Rahmadani

Kombes Faizal Rahmadani

Ignatius Benny Ady Prabowo

Ignatius Benny Ady Prabowo

Egianus Kogoya

Egianus Kogoya

Sudah 4 Hari, Nasib Pilot Susi Air Diungkap Pangdam Cenderawasih

13 Feb 2023 : 05.05 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Sudah 4 Hari, Nasib Pilot Susi Air Diungkap Pangdam Cenderawasih

PIKIRAN RAKYAT - Nasib Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, diungkap Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. Menurutnya, pilot yang menerbangkan pesawat jenis Pilatus Porter itu diduga masih bersama kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

"Proses pencarian terhadap pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens asal Selandia Baru terus dilakukan aparat keamanan dari penyanderaan gerombolan KST di wilayah Kabupaten Nduga," katanya, Sabtu, 11 Februari 2023.

"Pencarian dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan," ucap Muhammad Saleh Mustafa menambahkan.

Selain itu, dia juga menyatakan bahwa KKB kembali menyebar berita hoaks dengan menampilkan foto seorang Warga Negara Asing (WNA) memegang tiang bendera Bintang Kejora (BK). WNA yang ditampilkan dalam foto tersebut diklaim sebagai Pilot Susi Air.

Baca Juga: Panglima TNI: Pilot Susi Air Belum Dievakuasi, tapi Posisinya Sudah Terdeteksi

"Berita yang tersebar di media sosial itu disebar KSB sejak Selasa (7 Februari 2023)," ujar Muhammad Saleh Mustafa.

Pria yang masih berada di Timika itu menyatakan, berita tersebut tidak benar atau hoaks. Setelah ditelisik, ternyata foto dan berita tersebut pernah muncul setahun yang lalu, tepatnya 24 Februari 2022 lalu.

Dalam media sosial tersebut, terlihat sang bule sedang berada di tengah-tengah sekelompok pria yang menggenggam senjata laras panjang. WNA itu mengenakan celana hingga selutut tersebut juga terlihat memegang tiang bendera Bintang Kejora.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring menambahkan, KKB juga menyebar berita ke masyarakat Paro Kabupaten Nduga bahwa TNI akan melancarkan operasi militer dan mengancam masyarakat. "Semua itu tidak benar, karena itu adalah upaya provokasi gerombolan KSB dan simpatisannya," tuturnya.

Baca Juga: Semua Penumpang Susi Air di Papua Dievakuasi, Pilot Masih Dicari

Penumpang Berhasil Dievakuasi

20 orang sanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua telah berhasil dievakuasi. Lima penumpang pesawat Susi Air dan 15 lainnya merupakan pekerja bangunan puskesmas di Nduga. Aparat gabungan TNI-Polri memastikan para korban sanderaan kelompok yang dipimpin Egianus Kogoya itu kini dalam keadaan sehat, tanpa kurang suatu apapun.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan hal tersebut melalui keterangan tertulis. Baik penumpang pesawat Susi Air maupun pekerja bangunan puskesmas seluruhnya tidak ada yang terluka.

"Lima orang penumpang pesawat Susi Air dan 15 pekerja bangunan puskesmas di Nduga saat ini dalam kondisi sehat usai dievakuasi," kata Benny, dikutip Kamis, 9 Februari 2023.

Benny melanjutkan, aparat gabungan TNI-Polri menggunakan helikopter demi mengevakuasi para pekerja bangunan puskesmas. Tak bernasib sebaik lima penumpangnya, pilot pesawat Susi Air, captain Philips Mark Merhntens masih belum ditemukan. Hingga kini, tim masih mengupayakan pencarian terhadap warga asing berkebangsaan Selandia Baru itu.

Aparat gabungan TNI-Polri yang dikerahkan ke sekitar lokasi penyanderaan masih menelusuri hutan di wilayah Nduga, Papua Pegunungan.

"Pencarian terhadap pilot pesawat Susi Air masih terus dilakukan aparat gabungan TNI-Polri. Jika ada perkembangan lebih lanjut akan disampaikan," katanya.

Baca Juga: Panglima TNI Bantah Pilot Susi Air Disandera KKB di Paro Papua: Dia Menyelamatkan Diri

Sinyal GPS Mati

Philip Merthens, sosok pilot yang menerbangkan pesawat Susi Air masih belum ditemukan pascaterjadi pembakaran oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu belum diketahui keberadaannya, menurut Komandan Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani.

Faizal mengakui TNI-Polri menemui kesulitan menemukan titik keberadaan Merthens. Pasalnya, alat pendeteksi lokasi alias GPS yang dibawa sang pilot mati.

"Sampai saat ini belum dapat diketahui keberadaannya karena GPS-nya sudah tidak menyala sejak Selasa (7 Februari) sekitar pukul 10.00 WIT, " kata Kombes Faizal, dikutip dari Antara, Kamis.

"Saat ini masih dilakukan berbagai upaya untuk mengetahui keberadaan pilot tersebut," ujarnya menambahkan.

Faizal menerangkan, pilot Susi Air tersebut tidak berada di lokasi yang sama dengan kelima belas pekerja yang tengah membangun Puskesmas yang juga diserang KKB.

Sedangkan 15 pekerja tersebut sudah berada di gunung dan bersembunyi setelah lolos kabur ke gunung dengan bantuan warga. Belasan pekerja itu pun telah berhasil dievakuasi petugas gabungan dan warga.

"TKP evakuasi ke 15 pekerja berbeda dengan TKP pilot Susi Air yang berada di lapangan terbang, namun keduanya masih masuk Distrik Paro, Kabupaten Nduga," kata Kombes Faizal yang juga menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Dirkrimum) Polda Papua.***

Sentimen: positif (50%)