Sentimen
Positif (99%)
11 Feb 2023 : 12.31
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

Kab/Kota: Jeneponto

Harga Listrik Tenaga Angin Rendah, Yakin Gak Akan Mangkrak?

11 Feb 2023 : 12.31 Views 5

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Harga Listrik Tenaga Angin Rendah, Yakin Gak Akan Mangkrak?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) memperoleh penawaran tarif listrik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) terendah sepanjang masa, yakni 5,5 sen dolar per kilo Watt hour (kWh).

Capaian ini berasal dari hasil pelelangan yang dimenangkan oleh konsorsium perusahaan listrik asal Perancis, Total Eren, dan anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk, (ADRO), PT Adaro Power.

Total Eren bersama Adaro Power memenangkan tender pembangunan PLTB Tanah Laut, Kalimantan Selatan yang memiliki kapasitas sebesar 70 Mega Watt (MW). Penawaran tarif murah tersebut merupakan yang terendah sepanjang pembangunan PLTB di dalam negeri.

-

-

Lantas, dengan murahnya tarif listrik ini apakah bisa menjamin proyek PLTB baru ini tidak akan mangkrak ke depannya?

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, proyek PLTB ini akan menjadi pembanding atau benchmark dengan proyek lainnya yang akan melalui proses pelelangan.

Bila nantinya proyek ini tidak berjalan, maka menurutnya PLN seharusnya bisa segera membatalkan kontraknya dan melelang ulang.

"Proyek ini akan jadi benchmark harga untuk proyek-proyek berikutnya yang akan dilelang. Kalau proyek-proyek sebelumnya mangkrak, PLN bisa batalkan kontraknya dan melelang ulang," tuturnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (17/11/2022).

Selain itu, Fabby menilai menilai murahnya tarif listrik PLTB yang ditawarkan ini dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama adalah dampak dari belanja modal atau capital expenditure (capex) yang telah turun sebesar 40% selama 10 tahun terakhir.

"Capex PLTB sudah turun 40% dalam 10 tahun terakhir. Saat ini capex di (US$) 900 sd 1.200/kW (kilo Watt)," ungkapnya.

Faktor kedua, lanjut Fabby, adalah faktor besaran bunga dan biaya lain (cost of finance) untuk PLTB yang saat ini berada di bawah 7%. Hal ini menyebabkan harga listrik PLTB bisa di bawah 6 sen dolar per kWh.

"Ditambah dengan cost of finance di bawah 7%, harga listrik bisa di bawah 6 sen dolar/kWh. Jadi penurunan terjadi karena dua faktor tersebut," ujarnya.

Fabby menilai, harga listrik PLTB dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memang sudah turun dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Sebagai perbandingan, PLTS sekarang juga menawarkan harga listrik murah sebesar hingga 5,6 sen dolar per kWh.

"Harga listrik dari PLTS dan PLTB memang sudah turun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. PLTB Sidrap ketika dikembangkan sekitar 10 sen/kWh. Sekarang PLTB terbaru hampir separuhnya. PLTS pun sama. Sekarang sudah di 5,6-5,8 sen US$/kWh," paparnya.

Perlu diketahui, harga listrik PLTB yang kini telah beroperasi di Indonesia masih di atas 10 sen dolar per kWh. PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan, misalnya, tarif terendah yang ditawarkan adalah sebesar 11 sen dolar per kWh. Sementara PLTB Jeneponto, Sulawesi Selatan sebesar 10 sen dolar per kWh.

Ini artinya, penawaran tarif listrik untuk PLTB Tanah Laut, Kalimantan Selatan oleh konsorsium Total Eren dan Adaro ini sudah turun hampir setengahnya menjadi hanya 5,5 sen dolar per kWh.

Adapun, kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Managing Director Australia & Indonesia Total Eren, Kam Tung Ho dan Direktur PT Adaro Power, Mustiko Bawono.

Penandatanganan rencana kerja sama ini turut disaksikan oleh Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir di Bali, Selasa (15/11/2022).

"Penetapan pemenang sebagai pengembang proyek merupakan salah satu milestone penting untuk menuju tahapan selanjutnya yaitu penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dan Financial Close," jelas Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (16/11/2022).

Darmawan mengatakan, sesuai arahan pemerintah, PLN terus mendorong target net zero emissions pada 2060. Oleh karena itu, potensi angin yang cukup besar di daerah Tanah Laut, Kalimantan Selatan, akan dimaksimalkan pemanfaatannya dengan pembangunan PLTB.

Direktur PT Adaro Power Mustiko Bawono mengatakan, Adaro Power dan mitra, Total Eren merasa bersyukur telah berhasil memenangkan proyek PLTB Tanah laut dengan kapasitas 70 MW.

"Dengan dukungan dan kerja keras dari instansi finansial serta mitra kontraktor dan pabrikan, kami berharap bahwa proyek strategis ini dapat mendukung pemerintah dan PLN mencapai target bauran energi baru terbarukan di Indonesia," ucapnya.

Managing Director Total Eren Australia & Indonesia, Kam Tung Ho mengatakan, pihaknya turut berterima kasih kepada PLN atas kesempatan untuk menunjukkan komitmen dalam pengembangan PLTB Tanah Laut.

"Kami sangat menantikan dimulainya pembangunan PLTB Tanah Laut. Total Eren telah menginisiasi pengembangan proyek ini selama tujuh tahun terakhir dengan proses tender yang kompetitif," ujarnya.

Di kawasan Asia-Pasifik, Total Eren memiliki lebih dari 1,1 GW proyek pembangkit listrik tenaga angin dan surya dan kami sangat antusias untuk mencapai tonggak sejarah khusus ini bersama mitra kami Adaro Power dan PLN.


[-]

-

Jokowi Siram Banyak Insentif Pengembangan Listrik EBT
(wia)

Sentimen: positif (99.9%)