Sentimen
Positif (94%)
11 Feb 2023 : 09.19
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, TransJakarta

Event: Pilkada Serentak

Hewan: Domba

Kab/Kota: Sleman

Menjadi Pemilih Muda yang Cerdas, Tangkal Politik Identitas

11 Feb 2023 : 16.19 Views 3

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Menjadi Pemilih Muda yang Cerdas, Tangkal Politik Identitas

SLEMAN—Pemilu 2024 akan didominasi oleh pemilih pemula atau pemilih muda. Pemilih pemula diharapkan bisa menajdi pemilih yang cerdas untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas.

Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi, menjelaskan politik identitas merupakan salah satu ancaman yang perlu diwaspadai oleh masyarakat termasuk pemilih muda dalam Pemilu 2024, di samping berbagai masalah lainnya seperti hoaks, black campaign, hingga politik uang.

“Politik identitas itu menyangkut hal yang primordial, hal muncul dari sananya. Kalau konteks pilkada, pileg, bisa dimainkan, misal orang Sleman dan orang non-Sleman. Bisa menyinggung SARA, seperti suku, agama, ras, golongan,” ujarnya dalam talkshow Antisipasi Politik Identitas dan Hoaks Jelang Pemilu 2024, di kanal Youtube Harian Jogja, Jumat (10/2/2023).

Guna mengantisipasi politik identitas maupun hoaks yang biasanya dipakai oleh tim sukses atau sukarelawan politik, KPU Sleman selalu menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, seperti Bawaslu Sleman, Kesbangpol Sleman, dan partai politik.

Dalam Pemilu 2024, ia optimis partisipasi masyarakat, termasuk pemilih muda tinggi, berkaca dari pelaksanaan pemilu sebelumnya. “Di Sleman 2019 kemaron sudah melebihi target dan di atas rata-rata nasional,” ungkapnya.

Ketua Bawaslu Sleman, M Abdul Karim Mustofa, berpesan kepada pemilih muda agar jangan sampai anak muda memilih calon yang memakai politik identitas. “Pemilih yang cerdas untuk memilih pemimpin yang berkualitas,” katanya.

Di Sleman, ia melihat Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) masih cukup tinggi di dua dimensi, yakni penyelenggaraan pemilu dan kontestasi. Ia mencontohkan seperti ketika proses kampanye, ada orang yang mengolok-olok, menghasut, mengadu domba, membuat status media sosial yang cenderung black campaign.

Politik uang menurutnya juga masih perlu diwaspadai. Ia mengingatkan penerimaan uang yang tidak seberapa oleh pemilih tidak sepadan dengan pengaruhnya di masa depan. “Calon yang memakai politik uang ya enyahkan saja, sampaikan ke kami, akan kami tindallanjuti,” kata dia.

Sekretaris Kesbangpol Sleman, Indra Darmawan, menuturkan tugas Kesbangpol adalah menyiapkan masyarakat dalam menghadapi pemilu. “Supaya masyarakat siap menghadapi pemilu, memahami politik identitas, sehingga tidak menggunakan cara-cara seperti itu,” ungkapnya.

PROMOTED:  Telkom dan Transjakarta Kolaborasi Kembangkan Sistem Teknologi Informasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: positif (94.1%)