Perbedaan Data dengan BPOM Soal Kasus Gagal Ginjal, Labkesda DKI Buka Suara
Medcom.id Jenis Media: News
11 Feb 2023 : 09.05
Jakarta: Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta memastikan telah bekerja sesuai dengan instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam mendalami kasus gagal ginjal akut pada anak. Hal ini terkait temuan dari Mabes Polri adanya perbedaan data antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Labkesda terkait hasil uji laboratorium terhadap sampel dalam kasus itu.
"Terkait berita perbedaan data dengan BPOM, mungkin bisa berkoordinasi dengan Kemenkes," ujar Kepala Labkesda DKI Budi Wibowo kepada Medcom.id, Jumat, 10 Februari 2023.
Budi enggan membeberkan garis besar dari hasil uji laboratorium terbaru terhadap kasus gagal ginjal akut di Ibu Kota. Hasil pemeriksaan, kata Budi, telah diserahkan ke Kemenkes.
"Sesuai dengan arahan dan permintaan Kemenkes terkait pemeriksaan terkait kasus gagal ginjal akut, data hasil labkesda kami berikan kepada Kemenkes," ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Widyastuti menyampaikan Labkesda DKI telah ditunjuk Kemenkes sebagai laboratorium rujukan pemeriksaan Toksikologi terkait kasus gagal ginjal akut pada anak. Fasilitas kesehatan yang ada di Jakarta mulai dari puskesmas, klinik hingga rumah sakit mengirimkan sampel hasil penyelidikan Epidemiologi ke Labkesda untuk diperiksa.
Pemeriksaan toksikologi yang dilakukan meliputi sampel urin, plasma darah, obat dan jaringan tubuh hasil biopsi. Hasil pemeriksaan diupayakan keluar dalam waktu 2x24 jam, namun dapat berpotensi lebih lama.
"Tergantung pada jumlah sampel yang diperiksa dan semua dilakukan secara gratis," ujar Widya dikutip dari website dinkes.jakarta.go.id.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto tengah mendalami soal dua kasus baru gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di awal Februari ini. Namun, ia menemukan adanya perbedaan data antara BPOM dan Labkesda.
"Perbedaan penjelasan-penjelasan yang kita terima informasinya, baik dari Labkesda, baik dari BPOM. Sehingga kita akan telusuri dari awal," kata Pipit kepada wartawan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
"Terkait berita perbedaan data dengan BPOM, mungkin bisa berkoordinasi dengan Kemenkes," ujar Kepala Labkesda DKI Budi Wibowo kepada Medcom.id, Jumat, 10 Februari 2023.
Budi enggan membeberkan garis besar dari hasil uji laboratorium terbaru terhadap kasus gagal ginjal akut di Ibu Kota. Hasil pemeriksaan, kata Budi, telah diserahkan ke Kemenkes.
-?
- - - -"Sesuai dengan arahan dan permintaan Kemenkes terkait pemeriksaan terkait kasus gagal ginjal akut, data hasil labkesda kami berikan kepada Kemenkes," ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Widyastuti menyampaikan Labkesda DKI telah ditunjuk Kemenkes sebagai laboratorium rujukan pemeriksaan Toksikologi terkait kasus gagal ginjal akut pada anak. Fasilitas kesehatan yang ada di Jakarta mulai dari puskesmas, klinik hingga rumah sakit mengirimkan sampel hasil penyelidikan Epidemiologi ke Labkesda untuk diperiksa.
Pemeriksaan toksikologi yang dilakukan meliputi sampel urin, plasma darah, obat dan jaringan tubuh hasil biopsi. Hasil pemeriksaan diupayakan keluar dalam waktu 2x24 jam, namun dapat berpotensi lebih lama.
"Tergantung pada jumlah sampel yang diperiksa dan semua dilakukan secara gratis," ujar Widya dikutip dari website dinkes.jakarta.go.id.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto tengah mendalami soal dua kasus baru gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di awal Februari ini. Namun, ia menemukan adanya perbedaan data antara BPOM dan Labkesda.
"Perbedaan penjelasan-penjelasan yang kita terima informasinya, baik dari Labkesda, baik dari BPOM. Sehingga kita akan telusuri dari awal," kata Pipit kepada wartawan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
(END)
Sentimen: positif (79.8%)