Sentimen
Positif (99%)
10 Feb 2023 : 16.48
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Hewan: Gajah

Institusi: UII, Universitas Gajah Mada, Universitas PGRI Argopuro

Kab/Kota: Surabaya, Jember

Dosen Mata Kuliah Aswaja Unpar Jember Ungkap Sosok Anies Baswedan, Begini Rupanya

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

10 Feb 2023 : 16.48
Dosen Mata Kuliah Aswaja Unpar Jember Ungkap Sosok Anies Baswedan, Begini Rupanya

Jember (beritajatim.com) – Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 dan kandidat presiden RI, dituding memiliki ideologi Wahabi yang bertentangan dengan ahlussunnah wal jamaah (aswaja) yang dianut mayoritas umat Islam di Indonesia. Benarkah?

Moch Eksan, aktivis muda Nahdlatul Ulama dan dosen mata kuliah Aswaja di Universitas PGRI Argopuro (Unpar) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengatakan, Anies adalah anak ideologi Islam Indonesia. “Akar Islam Anies jelas bukan Islam transnasional. Apalagi, ikut gerakan Islam Timur Tengah yang berkembang di Indonesia pada dekade 1980-an, baik Ikhwanul Muslimin Mesir, Hizbut Tahrir Lebanon, maupun Wahabi Arab Saudi,” katanya, Minggu (4/12/2022).

“Sebuah kekeliruan yang sangat besar jika menuding Anies adalah pegiat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Wahabi. Juga, tak tepat mengelompokkan Anies pada Syiah ataupun Islam liberal. Sejatinya, ia penganut Islam wasathiyah yang moderat,” kata Eksan.

Eksan memiliki beberapa alasan. Pertama, dari aspek keluarga. “Keluarga Baswedan merupakan keluarga muslim modern. Kakek Anies, AR Baswedan adalah pejuang kemerdekaan, anggota Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia),” katanya.

AR Baswedan ditempa di lembaga pendidikan Al-Irsyad Al-Islamiyah di Ampel Surabaya. Al Irsyad adalah sebuah ormas Islam yang dirintis Syeikh Ahmad Surkati pada 1914 dan bergerak di bidang keagamaan dan pendidikan.

Ayah Anies, Rasyid Baswedan, adalah dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII). UII adalah perguruan tinggi Islam pertama di Indonesia yang didirikan para politisi muslim terkemuka, seperti Dr Mohammad Hatta, Muhammad Natsir, Mr Mohammad Roem, dan KH Wahid Hasyim, pada 8 Juli 1945.

Menurut Eksan, AR Baswedan sangat bangga memiliki ibu asli pribumi dan bukan keturunan Arab bernama Aliya Binti Abdullah Bin Ahmad Jarhum. “AR Baswedan meyerukan pembauran anak keturunan Arab dengan anak pribumi. Seruan ini diilhami oleh fatwa Syeikh Ahmad Surkati yang memperbolehkan pernikahan warga keturunan Arab dengan bukan keturunan Arab. Sebab prinsip musawah dan kafa’ah dalam pernikahan. Bahwa setiap orang sama di depan hukum syari’ah Islam. Tak ada beda antara Arab dan bukan,” katanya.

Anies juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Gajah Mada pada 1989 dan terpilih menjadi Presidium Majlis Nasional Korps Alumni HMI 2012-2017, bersama Mahfudz MD, Viva Yoga Mauladi, Anas Urbaningrum, Muhammad Marwan, Bambang Soesatyo, Reni Marlina, MS Kaban, dan Taufiq Hidayat.

“Peta gagasan Anies tak terdeteksi cenderung pada Islam kanan atau Islam kiri. Ia benar-benar berada di tengah yang telah menyelesaikan dialog Islam dan demokrasi. isu keadilan yang selalu diangkat dalam berbagai pidatonya disampaikan dengan bahasa universal bukan bahasa agama,” kata Eksan yang pernah menjadi Ketua Lembaga Dakwah NU Jember ini.

Dengan terang benderang, Eksan mengakui, bahwa Anies adalah pengikut Islam Aswaja. “Dalam istilah Azyumardi Azra, tipikal Islam keluarga Baswedan adalah Islam kosmopolitan atau Islam yang mendunia. Anies membranding diri rambut rapi dan tanpa jenggot. Terlihat lebih suka berpakaian kemeja atau batik dipadu dengan celana panjang. Penampilannya sangat kasual ala para eksekutif muda di Asia, Eropa, dan Amerika umumnya,” katanya. [wir/suf]

Sentimen: positif (99.4%)