Sentimen
Negatif (79%)
9 Feb 2023 : 08.13
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow, Warsawa

Tokoh Terkait

Agresi Rusia Bangkitkan 'Dewa Perang' Baru di Eropa

9 Feb 2023 : 15.13 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Agresi Rusia Bangkitkan 'Dewa Perang' Baru di Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142 buatan Amerika Serikat (AS) dinilai menjadi pembeda dalam perang antara Rusia dan Ukraina.

Sistem persenjataan tersebut telah membantu Ukraina untuk mencapai kemajuan signifikan dalam perang melawan Rusia melalui serangan balasan yang memukul mundur pasukan Moskow.

Pekan lalu, Lituania menjadi negara Baltik NATO terakhir yang mengamankan kesepakatan HIMARS, dengan AS menyetujui penjualan delapan sistem seharga US$ 495 juta.

-

-

Estonia dan Latvia juga mengumumkan rencana mereka untuk mengakuisisi enam sistem HIMARS masing-masing pada Juli dan Oktober. Adapun, Polandia telah menyetujui kesepakatan pertamanya untuk 20 sistem pada tahun 2018.

Polandia pun ingin menambah ratusan HIMARS lagi ke gudang senjatanya, meskipun kekhawatiran tentang berapa lama waktu pengiriman telah mendorong Warsawa untuk mencari sistem Chunmoo tambahan dari Korea Selatan.

"HIMARS sekarang adalah 'dewa perang' yang baru," kata Mark Voyger, mantan penasihat khusus urusan Rusia dan Eurasia untuk komandan Angkatan Darat AS, dikutip dari Newsweek, Jumat (18/11/2022).

"Ini telah membuktikan efisiensinya dan ini adalah pertama kalinya HIMARS digunakan dalam jumlah seperti itu, terutama melawan angkatan bersenjata negara lain," tuturnya.

Pejabat AS dan Ukraina mengatakan negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu telah gagal menghancurkan satu pun HIMARS, meskipun klaim Moskow mengatakan sebaliknya.

"Mereka sangat tepat dan sangat kuat secara fisik, enam atau 12 roket ini jauh lebih tebal dan jauh lebih masif daripada yang ditembakkan Rusia, GRAD dan SMERCH, dan sistem lainnya. Dan yang terpenting, memiliki jangkauan panjang."

NATO berharap bahwa senjata canggih seperti HIMARS akan membantu menghentikan potensi serangan Rusia.

Para pemimpin regional telah lama mencerca konsep "tripwire" NATO, yang membayangkan negara-negara Baltik sebagai semacam sistem peringatan dini jika terjadi invasi Rusia ke Eropa timur.

"Situasi keamanan di sayap timur NATO dengan cepat memburuk setelah serangan kedua Rusia di Ukraina Februari ini," kata Olevs Nikers, presiden Yayasan Keamanan Baltik, kepada Newsweek.


[-]

-

Ukraina Gempur Rusia Pakai Senjata dari AS, Begini Hasilnya
(luc/luc)

Sentimen: negatif (79.9%)