Sentimen
Negatif (88%)
9 Feb 2023 : 06.39
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang

Siswa SMK Pustek Serpong yang Bentak Guru Minta Maaf, Berjanji Tak Ulangi Perbuatannya

9 Feb 2023 : 06.39 Views 3

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Siswa SMK Pustek Serpong yang Bentak Guru Minta Maaf, Berjanji Tak Ulangi Perbuatannya

POJOKSATU.id, TANGSEL — Pihak sekolah akhirnya membeberkan kronologi video viral yang merekam aksi siswa membentak guru di SMK Pustek, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (7/2/2023).

Rupanya, aksi tak terpuji itu dilakukan oleh dua siswa. Kedua siswa itu sudah mendatangi sekolah dengan membawa orangtua masing-masing.

Kedua siswa itu ditegur lantaran memainkan saklar lampu di ruang kelas berkali-kali.

Sesuai dengan kronologi yang dibagikan akun Instagram smk.pustek, Rabu (8/2/2023), pihak sekolah mengungkap kronologi siswa ini berkata kasar.


Kejadian bermula saat jam istirahat sekolah pukul 15.11 WIB (07/02/2023), Satgas Keamanan sedang mengontrol ruangan, terlihat ada siswa memainkan saklar lampu di Ruang Kelas XI TKJ 1 berkali-kali, kemudian ditegur oleh satgas keamanan, namun siswa tersebut tidak menghiraukan.

-

Viral Video Siswa SMK di Serpong Bentak Guru Gegara Telat Masuk Sekolah

Kedua siswa itu diketahui bernama Diaz Widiyanto dan Gema Pradita. Keduanya merupakan murid dari kelas XI TKJ 1 dan XI TKJ 2 SMK Pustek Serpong.

Diaz dan Gema sempat diperingatkan agar tak memainkan saklar kelas. Namun, peringatan itu dihiraukan dan malah menyulut emosi.

“Berulang kali ditegur tetapi siswa tersebut terus memainkan lampu saklar. Karena ulahnya tidak sewajarnya, satgas keamanan mengajak berdialog ke ruang BP/BK tetapi siswa menolak, akhirnya satgas keamanan tersebut mengajak berdialog dengan orang tua siswa tetapi siswa tersebut tidak mau,” katanya.

“Kemudian siswa menanggapi secara temperamental dan sulit mengendalikan emosi,” terang SMK Pustek ini melalui Instagramnya.

Atas perbuatannya, keduanya meminta maaf kepada salah seorang staf keamanan sekolah. Dilampirkan juga surat pernyataan bahwa keduanya menyesal dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.

“Pada hari Rabu, 8 Februari 2023 orangtua siswa yang bersangkutan telah memenuhi panggilan sekolah untuk datang dan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan,” jelasnya.

“Siswa dan orang tua siswa telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada satgas keamanan dan begitu juga satgas keamanan telah menyampaikan permintaan maaf,” tutup keterangan yang dibagikan akun SMK Pustek.

Sebelumnya, video berdurasi 27 detik pertama kali di posting oleh akun Instagram @sulleowawaw.

“Salah satu murid SMK Pustek Serpong yang berani beraninya bentak salah satu staff guru di depan kelas dan teman temanya,” tulis akun @sulleowawaw seperti dikutip Pojoksatu.id, Rabu (8/2/2023).

Akun itu juga menjalaskan kronologi kejadian keributan tersebut. Peristiwa itu bermula saat siswa SMK Pustek Serpong telat masuk sekolah dan ditegur oleh seorang guru.

“Murid telat datang ke sekolah dan si murid itu tidak terima dibilangin, nyaut-nyautin dan berani membentak bapak-bapak tersebut. Mungkin kalo pintu ga ditutup murid itu bakalan menyerang staf guru tersebut,” jelasnya.

Tak diterima ditegur, emosi siswa memuncak usai guru SMK Pustek Serpong Tangerang meminta murid yang belum diketahui namanya itu untuk memanggil orang tua.

“Kerumah kamu, ya, ketemu bapak kamu,” kata Guru.

“Gak, saya tidak punya bapak,” jawab murid tersebut

“Gak punya bapak, ibu?,” tanya lagi guru itu.

“Gak,!! Ibu saya sibuk,” jawab murid

“Oh pantes tidak punya bapak sombong itu, udah diam,” sambil memukul meja.

Usai adu mulut, guru tersebut menutup pintu kelas yang berujung kemarahan siswa sambil melontarkan kata-kata tak pantas.

Video untuk mengundang kemarahan netizen yang prihatin terhadap peristiwa itu. Bahkan postingan postingan video itu telah dipenuhi 2.700 lebih komentar netizen yang menyayangkan peristiwa itu terjadi di sebuah sekolah.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan maupun pihak SMK untuk mengklarifikasi peristiwa viral itu. (fandi/pojoksatu)

Sentimen: negatif (88.8%)