Sentimen
Positif (50%)
19 Des 2022 : 12.42
Informasi Tambahan

Event: Pemilu 2014

Koar-koar Sebut Anies Keturunan Pribumi Palsu, Ruhut Sitompul Tak Takut Ancaman karena Kader PDIP?

19 Des 2022 : 19.42 Views 1

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

Koar-koar Sebut Anies Keturunan Pribumi Palsu, Ruhut Sitompul Tak Takut Ancaman karena Kader PDIP?

Suara.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul kerap menyentil-nyentil mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Salah satunya Ruhut menuding bahwa Anies keturunan pribumi palsu.

Tudingan Ruhut tersebut diunggah lewat akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul. Narasi yang ditulis yakni menuding Anies keturunan Yaman.

"Akhirnya terbongkar juga bohong selama ini mengaku ngaku pribumi asli dari Suku Jawa/ Djokya  eh jadi ketahuan palsunya Yaman sih leluhurnya eh sok pintar," kata Luhut.

Pegiat media sosial Bachrum Achmadi menanggapi cuitan politisi mantan Partai Golkar tersebut. Ia menilai bahwa pernyataan yang dituding Ruhut terhadap bakal calon presiden 2024, merupakan bentuk dari rasis.

Baca Juga: Terbongkar! Hutang 50 Miliar Anies Baswedan Benar Adanya

Meski begitu, Ruhut tidak akan takut berkoar-koar mengungkapkan pendapatnya di media sosial. Sebab. Ruhut berada di barisan para penguasa. 

"Ruhut Sitompul menyebut Anies Baswedan pribumi palsu dan aslinya keturunan Yaman! RASIS! Tp pasti aman karena kader PDIP partai penguasa, bebas bicara apa saja," cuit akun Twitter @bachrum_achmadi dikutip pada Senin, (19/12/2022).

"Luar biasa si Ruhut ini. Ckckckck!," sambungnya.

Berikut Rekam Jejak Ruhut Sitompul

Dalam dunia politik, Ruhut Sitompul mengawali karirnya dengan bergabung di Partai Golkar kemudian Partai Demokrat dan kini Partai PDI-P. Rekam jejaknya sebagai politikus memang kerap menuai kontroversi.

Baca Juga: Teka-teki Nasib Puan Maharani di Pemilu 2024, Jadi Capres Atau Caleg Lagi?

Meski begitu, ia justru tetap eksis. Adapun julukan ‘kutu loncat’ dan ‘penjilat’ pun tidak lepas dari Ruhut dalam kariernya sebagai politikus. Sebutan yang pertama diperolehnya karena ia sudah berpindah-pindah partai sampai tiga kali.

Sementara untuk julukan ‘penjilat’ karena ia dikenal sangat setia bahkan berlebihan dalam mendukung sosok yang menjadi pemimpinnya. Namun, keberuntungan nampaknya kerap mengiringi karir politik Ruhut.

Sebab, partai yang ia masuki kerap kali memenangkan pemilu. Diantaranya, saat Ruhut tergabung dalam partai Demokrat, ia dipilih menjadi koordinator tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilu Capres 2009.

SBY pun berhasil terpilih sebagai Presiden pada periode keduanya yakni 2009-2014. Sebagai imbalan, Ruhut menduduki jabatan Koordinator Polhukam dan Koordinator Juru Bicara partai Demokrat.

Ruhut bahkan hendak dicalonkan menjadi Ketua Komisi III DPR oleh Partai Demokrat. Namun, hal tersebut batal dilakukan lantaran ada perdebatan dari berbagai pihak internal maupun eksternal.

Lalu, pada tahun 2016, Ruhut pindah ke PDIP meski mungkin awalnya masuk secara diam-diam karena saat itu ia belum resmi keluar dari partai Demokrat. Ia pun turut serta menjadi timses Jokowi dalam pada Pemilu Capres 2019 untuk dua periode.

Sebelumnya dalam Pemilu 2014, Ruhut diketahui memang sudah mendukung Jokowi untuk menjadi presiden bahkan Gubernur DKI Jakarta di tahun 2012. Nah, keberuntungan terus datang usai Jokowi memenangkan semuanya.

Sentimen: positif (50%)