Sentimen
Positif (88%)
8 Feb 2023 : 05.05
Informasi Tambahan

Hewan: Domba

Pemilu 2024, Sebanyak 30 Persen Pemilih Adalah Anak Muda

8 Feb 2023 : 12.05 Views 2

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Pemilu 2024, Sebanyak 30 Persen Pemilih Adalah Anak Muda

Jakarta (beritajatim.com) – Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh, M.A. mengatakan berdasarkan data terakhir dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) diperkirakan sebanyak 30 persen pemilih dalam pemilu 2024 merupakan kalangan anak muda. Yakni, rentang usia 16 sampai dengan 30 tahun. Jumlah pemilih tersebut dinilai cukup potensial bagi bangsa, tidak hanya dari sisi politik elektoral, tetapi juga dalam perannya memberikan edukasi politik kepada publik.

Peran edukasi, literasi, serta advokasi mengenai politik kepada masyarakat diharapkan dapat memacu penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan sukses, demokratis, jujur, dan menghasilkan pemimpin yang memberikan kemaslahatan kepada bangsa. Peran-peran tersebut, penting untuk terus dielaborasi kalangan pemuda saat ini guna melahirkan kualitas kepemimpinan yang andal.

Pernyataan itu diungkapkan Asrorun Niam Sholeh saat menggelar Forum Organisasi Kepemudaan, Senin (5/12/2022). Forum yang dilaksanakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi Pengembangan Pemuda tersebut mengusung tema ‘Partisipasi Politik Anak Muda Jelang Pemilu 2024″. Pesertanya adalah para pemuda, pelajar, hingga perwakilan organisasi kepemudaan dari seluruh Indonesia.

Dalam pengarahannya secara virtual, dirinya tak memungkiri, saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi anak muda. Hal itu misalnya, mengenai partisipasi politik dalam gelaran Pemilu yang masih belum maksimal. Dia mencontohkan, dari banyaknya anggota legislatif, diketahui baru sebanyak 7 orang yang berasal dari kalangan anak muda di bawah usia 30 tahun. “Ini tantangan sekaligus opportunity bagi kita (untuk mendorong partisipasi politik di kalangan anak muda),” jelasnya.

Lebih lanjut, Mas Niam menjelaskan, anak muda juga dapat berperan dalam menjaga harmonisasi penyelenggaraan Pemilu. Caranya dengan turut serta menangkal informasi keliru (hoax), hingga mencegah adanya konten-konten provokasi maupun adu domba di saat berlangsungnya Pemilu.

“Kita bisa berperan untuk meredam itu. Kita berperan memastikan bahwa situasi politik panas di dalam kontestasi, tetapi tetap dingin di dalam kebersamaan. Bagaimana kontestasi itu diarahkan ke dalam gagasan, ide, di dalam konteks membangun bangsa yang beradab,” pungkasnya.

Adapun forum ini turut menghadirkan beberapa narasumber ahli di bidangnya, antara lain Komisioner KPU RI Mochammad Afifuddin, Plt. Asdep Organisasi Kepemudaan Edi Nurinda Susila, dan narasumber dari Alvara Research Center Hanuddin Ali. Selama forum berlangsung, para peserta tampak antusias mengikuti jalannya acara. [suf/ted]

Sentimen: positif (88.6%)