Sentimen
Positif (88%)
8 Feb 2023 : 02.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pasar Rebo

Kasus Baru Gagal Ginjal Akut pada Anak Ditemukan Lagi di Jakarta, Kemenkes Minta Pemda Lebih Proaktif

8 Feb 2023 : 02.25 Views 3

Poros.id Poros.id Jenis Media: Regional

Kasus Baru Gagal Ginjal Akut pada Anak Ditemukan Lagi di Jakarta, Kemenkes Minta Pemda Lebih Proaktif

POROS.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta agar Dinas Kesehatan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten untuk aktif memantau perkembangan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak. Hal ini ditekankan oleh Kemenkes setelah ditemukan dua kasus baru di Jakarta baru-baru ini.

Selama bulan Januari sampai Februari 2023, Kemenkes mendapatkan dua laporan kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember tahun lalu. Dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) adalah kondisi di mana ginjal berhenti bekerja secara tiba-tiba. Hal ini dikatakan akut karena hanya berlangsung dalam beberapa jam atau hari. Dengan kata lain, penyakit ini tidak menimbulkan masalah permanen jika ditangani dengan cepat.

Dilansir poros.id dari laman kemkes.go.id yang di unggah pada 6 Februari 2023, juru bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril, mengatakan bahwa satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek.

Lebih lanjut Kemenkes merinci rekam medik kedua kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) ini.

Kata dr. M Syahril, satu kasus konfirmasi GGAPA merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion.

Pada tanggal 28 Januari lanjutnya, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria) kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan, dan pada tanggal 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

"Dikarenakan ada gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa," terang dr. M Syahril.

Pada tanggal 1 Februari, lanjut dr. M Syahril, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, dan pasien sudah mulai buang air kecil.

Sentimen: positif (88.9%)