AYOBANDUNG.COM - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan satuan tugas atau Satgas Pangan Polri melakukan sidak produsen minyak goreng kemasan sederhana, yakni Minyakita di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.

Dalam sidak yang dilakukan Mendag Zulkifli Hasan dan Satgas Polri, mereka menemukan 500 ton lebih Minyakita yang belum didistribusikan selama lebih dari 1 bulan.

Mendag Zulkifli Hasan atau yang kerap disapa Zulhas ini mengatakan akan langsung meminta pihak produsen untuk mendistribusikan Minyakita ke pasar tradisional.

Baca Juga: HPN 2023, Polri Ajak Insan Pers Redam Suhu Politik Jelang Pemilu 2024

"Disini ditemukan 500 ton lebih liter minyak, belum dikirim oleh perusahaan PT BKP, dengan dasar mereka belum dapat DMO," ungkap Zulkifli Hasan, dikutip AyoBandung.com dari kanal YouTube tvOneNews.

Padahal diketahui, Minyakita sudah diproduksi lebih dari satu bulan yang lalu.

"Sudah lama sekali, ini produksi bulan Desember," sambung Zulkifli.

Produsen beralasan belum mendapatkan domestic market obligation (DMO) atau batas wajib pasok.

Baca Juga: Wanita Muda Tersangka Pelecehan Seksual 17 Anak di Jambi Dikenai Pasal Berlapis

"Ini salah satu produsen Minyakita, ya salah satu, yg cukup banyak 70 persen kita akan mengecek kembali pada produsen-produsen lainnya, ya jadi kita akan dalami dulu prosesnya," ungkap Brigjen Whisnu Hermawan, Kasatgas Pangan Polri.

Kini polisi tengah mendalami dugaan penimbunan yang dilakukan oleh pihak produsen.

Sebelumnya diketahui, jika minyak goreng murah dengan kemasan Minyakita memang mengalami kelangkaan di sejumlah pasar.

Setelah ditelusuri, ternyata kondisi ini dikarenakan pengiriman barang dari produsen terhenti.

Baca Juga: Motif Ayah Siksa Anak Kandung hingga Tewas di Cimahi Gegara Uang Rp450 Ribu

Sehingga berimbas pada pedagang harus menyediakan minyak goreng premium dengan harga yang jauh lebih mahal dari Minyakita.

Padahal Minyakita memiliki harga eceran tertinggi (HET) hanya berkisar Rp14 ribu, namun kenyataannya kini angkanya tembus menjadi Rp16 ribu hingga Rp17 ribu akibat stok yang menipis.

“Minyak goreng hasil DMO yang didistribusikan menggunakan merek Minyakita harus dijual dengan harga Rp14.000 per liter,” kata Mendag, dilansir dari Suara.com.

Bahkan di pasar online, harga Minyakita digadang-gadang ikut naik.

Baca Juga: Meski Masih Hidup, Ibu Ini Tercatat Meninggal oleh Disdukcapil Kota Bandung

Sementara jika diintip di e-commerce Tokopedia, akun lokapasar Lumbung Bhumi yang berlokasi di Jakarta Barat menjual Minyakita kemasan satu liter dengan harga Rp16 ribu.

Akun lain yang juga berlokasi di Jakarta Barat juga mematok harga Rp14.250 untuk satu liter minyak goreng merek Minyakita.

Kelangkaan minyak goreng ini terasa aneh, karena sudah mendekati momentum Pemilu dan dua bulan menjelang bulan Ramadhan.

Padahal ketika memasuki bulan Ramadhan, dipastikan kebutuhan minyak akan meningkat.***