Tragis! Pasien Ginjal Akut Meninggal Dunia Usai Minum Sirop Praxion
Antvklik.com Jenis Media: News
Antv – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan telah terjadi satu kasus baru terkait obat sirop, pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) meninggal dunia.
Pasien dinyatakan meninggal dunia usai mengalami demam dan mengkonsumsi obat sirop berlabel Praxion.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, kasus itu terungkap usai pasien menunjukkan gejala sejumlah gejala. Salah satunya, tidak dapat buang air kecil atau anuria.
"Satu kasus konfirmasi GGAPA merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023. Kemudian diberikan obat sirop penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion," kata Syahril dalam keterangan pers virtual, Senin (6/2/2023).
Diketahui, ada dua gejala yang identik dengan penyakit GGAPA ini. Pertama, pasien mengalami penurunan frekuensi buang air kecil (oliguria) atau sama sekali tidak buang air kecil (anuria).
Syahril menegaskan, Kemenkes akan kembali mengeluarkan surat kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Organisasi Profesi Kesehatan. Surat itu terkait dengan kewaspadaan tanda klinis GGAPA dan penggunaan obat sirop.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi. Perintah itu dilakukan terhadap obat yang dikonsumsi pasien meninggal dunia hingga investigasi selesai dilakukan.
BPOM juga mengeluarkan perintah industri farmasi pemegang izin edar obat yang bersangkutan untuk melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela). Investigasi atas sampel produk obat dan bahan baku baik juga dilakukan BPOM.
Mulai dari sisa obat pasien, sampel dari peredaran dan tempat produksi. Kemudian telah diuji di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN).
Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA, hingga 5 Februari 2023 tercatat ada 326 kasus GGAPA. Dari sejumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.
Sentimen: negatif (99.2%)