Menanggapi hal itu, Nova Andika selaku Pengamat Politik dan Birokrasi mengungkapkan sebab semakin menguatnya nama Moeldoko di berbagai Musra.

Salah satunya, kata Nova adalah Moeldoko dinilai memiliki pendukung militansi yang terus menyuarakan namanya di Musra.

"Karena pendukung Moeldoko semakin militan. Nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko melesat ke tiga besar di sejumlah daerah hasil Musyawarah Rakyat (Musra) selama tahun 2022," kata Nova dalam keterangannya, Minggu (5/2/2023).

Direktur Eksekutif Indonesian Bureaucracy and Service Watch (IBSW) ini menilai, adanya sejumlah Musra yang menunjukkan nama Moeldoko menguat di jajaran papan atas dalam bursa capres dan cawapres 2024.

"Musra yang dilaksanakan awal tahun seperti di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Sleman Yogyakarta, terakhir Jateng, yang menegaskan bahwa Pak Moel bisa menjadi capres-cawapres yang diperhitungkan oleh elite politik," jelas Nova Andika.

Diketahui, ribuan pendukung Moeldoko memadati Musra XVII di Semarang.

"Moeldoko untuk Indonesia, Moeldoko penjaga NKRI, Moeldoko penerus Jokowi, Moeldoko capres 2024," tulis para pendukung Moeldoko di sejumlah spanduk dan banner.

Saimin perwakilan dari komunitas tukang kopi mengutarakan dukungannya kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) tersebut. Menurutnya, Moeldoko merupakan sosok yang tepat menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu berdasarkan kinerja dan pengalamannya.

"Banyak nama yang muncul ke permukaan. Ada Pak Ganjar, Pak Prabowo, mungkin Erick Thohir. Namun kami telah memutuskan pilihan kepada Pak KSP Moeldoko. Hidup Pak Moeldoko," seru Saimin kepada para peserta lain.

Dukungan senada diungkapkan seorang drivek ojek online, Riski Noval. Dia menilai mantan Panglima TNI tersebut dapat figur yang tepat untuk menjadi Presiden di 2024.

"Saya pilih Pak Moeldoko karena kinerjanya bagus dan dia itu mantan Panglima TNI," tuturnya.

(***)