Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jatinegara
Tokoh Terkait
Deretan Dugaan Pelanggaran Kode Etik yang Dilakukan Bripka Madih
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Anggota Provos Polsek Jatinegara Bripka Madih baru-baru ini viral usai melaporkan dudaan pemerasan dalam kasus penyerobotan tanah. Dia melaporkan bahwa sempat dimintai uang Rp100 juta oleh penyidik polisi, agar kasusnya bisa diurus.
Saat kasusnya berkembang, diketahui Bripka Madih justru diduga melanggar sejumlah kode etik dan disiplin terkait profesinya. Bahkan Bripka juga dilaporkan oleh seorang bernama Viktor Edward Haloho.
Bripka Madih dilaporkan terkait dugaan pendudukan lahan lantaran memasang plang dan membawa sejumlah massa di lokasi yang jadi sengketa. Massa yang dibawa olah Bripka Madih itu pun dinilai meresahkan warga yang tinggal di sekitar.
“Bripka Madih ini diduga melanggar disiplin dan kode etik. Yang bersangkutan sesuai dengan laporan dari seseorang, dan dari video viral yang sudah ada,” kata Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Bhirawa Braja Paksa.
Baca Juga: Sikap Bripka Madih Dibongkar Atasan, Sempat Berurusan dengan Propam Gegara KDRT Dua Istrinya
Propam menilai sikap Bripka Madih tak mencerminakan anggota Polri saat membawa aksi massa di lokasi tersebut. Padahal setiap tindak tanduk anggota Polri dalam kelembagaan dan kemasyarakatan sudah ada aturan tersendiri.
Pelanggaran pertama yang diduga dilakukan Madih adalah pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri serta melanggar Pasal 13 huruf E ayat 1 paragraf 4 Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi Polri dan Komisi Kode Etik Profesi Polri.
Bripka Madih juga diduga melanggar Pasal 13 huruf E ayat 1 paragraf 4 peraturan kepolisian nomor 7 tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi Polri dan Komisi Kode Etik Profesi Polri. Pasal tersebut berbunyi setiap pejabat Polri dalam etika kepribadian dilarang menggunakan sarana media sosial dan media lainnya untuk aktivitas kegiatan mengunggah, memposting, dan menyebarluaskan berita yang tidak benar atau ujaran kebencian.
“Yang bersangkutan diduga melanggar karena kita baru memeriksa dan PP 2003 tentang peraturan disiplin anggota Polri yang berbunyi, dalam rangka memelihara kehidupan bernegara dan bermasyarakat anggota Polri dilarang melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan dan martabat negara, pemerintah atau kepolisian Republik Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Polisi Palak Polisi: Bripka Madih Dilaporkan Warga Gegara Dirikan Pos dan Plang untuk Duduki Lahan
Selain itu, Bripka Madih juga dilaporkan atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istri pertama, yang kini sudah bercerai, dan istri keduanya. KDRT terhadap istri pertama, SK, dilakukan pada tahun 2014 silam.
Usai menikah dengan istrinya saat ini, SS, Madih dilaporkan ke Polsek pondok Gede atas dugaan KDRT yang dilakukan pada Agustus 2022 lalu. Madih dilaporkan dengan nomor laporan LP/B/661/VIII/2022.
Kasus KDRT yang kedua ini telah diambil alih oleh Propam Polres Metro Jakarta Timur atas pelanggaran kode etik. Namun SS belum bisa hadir atas undangan Propam sehingga prosesnya masih berlangsung hingga saat ini.
“(Madih) belum bisa dilakukan sidang kode etik, karena terhadap korban atas nama SS istrinya yang kedua, ini juga dilakukan KDRT, belum bisa hadir ke Propam di Polres Metro Jakarta Timur,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.***
Sentimen: negatif (100%)